UEA Mau Garap PLTS Rp1,8 Triliun di Cirata, Terbesar se-Asia Tenggara
- ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
VIVA – Anak usaha PT PLN, Pembangkit Jawa Bali Indonesia (PJBI) menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab, Masdar, mengenai pembiayaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat.
Penandatanganan dilakukan Chief Executive Officer (CEO) Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi, Direktur Utama PT PLN Zulkifli Zaini, Direktur Utama PJBI Gunawan Budi Haryanto dan di saksikan langsung oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia di Uni Emirat Arab.
"Investor pembangkit ini adalah Masdar, sudah dieksekusi. Dia perusahaan energi baru terbarukan (EBT) terbesar di kawasan teluk," kata Direktur Promosi Sektoral BKPM, Imam Soejoedi, usai penandatanganan nota kesepahaman, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin 13 Januari 2020.
Investasi di pembangkit tersebut, dikatakan Imam, mencapai Rp 1,8 triliun. PLTS Terapung Cirata juga diklaim akan memecahkan rekor pembangkit bertenaga surya terbesar di Kawasan Asia Tenggara setelah PLTS di Filipina, Cadiz Solar Powerplant sebesar 132,5 MW.
"Masdar akan bermitra dengan cucu usaha PT PLN (Persero) yakni PJB membangun PLTS Terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat. Pembangkit ini akan menjadi PLTS terbesar di Asia Tenggara," tuturnya.
Menurut Imam, ke depannya, pemerintah akan mempercepat perizinan investasi terkait dengan pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) karena porsi EBT di bauran energi pembangkit nasional masih sedikit, yakni sekitar 10 persen dari total bauran energi.
"Pada 2025, pemerintah menargetkan porsi EBT mencapai 23 persen. Tak hanya itu, porsi PLTS dari existing kapasitas listrik nasional baru sebesar 5 MW," ungkap Imam. (ren)