Mengintip Sejumlah Sanksi Ekonomi AS yang Buat Iran Menderita
- dw
VIVA – Usai serangan balasan yang dilakukan oleh Iran kepada sejumlah pangkalan militer Amerika Serikat di Irak, Presiden Donald Trump menyatakan tidak akan melakukan balasan secara militer, melainkan Iran akan diganjar sanksi sangat berat.
"Faktanya, sekalipun kami memiliki kekuatan militer yang hebat namun tak berarti kami harus menggunakannya. Kami tak mau pakai itu. Kekuatan Amerika baik secara militer dan ekonomi jadi efek gentar paling kuat," kata Trump dalam pidatonya dikutip dari laman Al Jazeera, Jumat 10 Januari 2020.
Seperti diketahui, sebelum melakukan serangan kepada sejumlah pangkalan militer AS, pemimpin militer tertinggi Iran Jenderal Qassem Soleimani tewas terbunuh di Irak oleh serangan kapal tanpa awak AS atas perintah Presiden Trump.
Saling serangnya militer kedua negara tersebut tentunya telah membuat khawatir keamanan dunia. Bahkan, membuat ketidakpastian ekonomi global semakin besar usai AS melakukan perang dagang terhadap China.
Meski konflik tersebut semakin terbuka, tapi kedua negara tidak mau perang secara terbuka melainkan saling menyampaikan ancaman. Di mana Iran memastikan akan mematahkan kaki-kaki AS di Timur Tengah dan menarik pasukan dari Irak.
Semakin sakit hatinya Iran terhadap AS sangat wajar terjadi, sebab selama beberapa tahun terakhir sejumlah sanksi ekonomi yang AS jatuhkan telah membuat negara tersebut menderita secara ekonomi.
Bahkan pada 2019, Presiden Iran Rohani secara terang-terangan mengakui, gara-gara sanksi AS, Iran menghadapi keadaan ekonomi yang paling sulit sepanjang 40 tahun terakhir.
Di mana, akibat sanksi tersebut terjadi devaluasinya mata uang dan kenaikan harga barang, sehingga masalah-masalah tersebut harus dengan kerja keras harus diselesaikan pemerintah Iran.
Berdasarkan data yang dirangkum oleh VIVAnews, berikut sejumlah sanksi ekonomi yang dijatuhkan kepada Iran:
1. Sanksi bantuan finansial pada 2019
Sanksi internasional yang kembali dilakukan oleh Presiden Trump pada 2019 adalah sanksi terbaru atas upaya AS memaksa Iran kembali melakukan perundingan baru terhadap program nuklir yang selama itu juga telah melumpuhkan ekonomi Iran.
2. Sanksi pembatasan penjualan minyak
Sanksi penjualan minyak ini menjadi yang paling menghantam ekonomi Iran, sebab selama ini ekonomi dan pendapatan negara bergantung pada penjualan minyaknya. Terlebih Iran memiliki cadangan minyak mentah terbesar ke empat di dunia.
Sanksi yang diterima Iran tersebut nyatanya telah membuat negara tersebut masuk dalam jurang resesi. Sebab, sektor perdagangan di negara tersebut menyusut dan menyulitkan ekonomi dalam negeri.
3. Sanksi pembekuan aset perbankan
Sanksi ini menjadi sanksi pertama yang diberikan oleh AS kepada Iran atas serangan mahasiswa radikal yang menyerbu kedutaan besar AS di Teheran. Isinya Aset Iran dibekukan senilai US$12 miliar termasuk deposito, emas dan properti.