Tiket Online Hingga Cashless Bikin Penumpang Pelni Naik 33 % di 2020

Para penumpang sedang antre turun dari kapal Pelni.
Sumber :
  • Dokumentasi Pelni.

VIVA – PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni mencatatkan peningkatan jumlah penumpang kapal selama 2019, hingga 33 persen. Daripada 2018, sebanyak 3.615.817 menjadi 4.808.716 pelanggan.

Pelni dan ASDP Bakal Dilebur ke Pelindo, Erick Thohir Pede Tekan Biaya Logistik

Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni, Yahya Kuncoro mengungkapkan, kenaikan jumlah pelanggan didasari beberapa hal, di antaranya peningkatan pelayanan pada penumpang. Lalu kemudahan cara memperoleh tiket yang dapat diakses secara digital dengan ponsel pintar. 

"Cara pembayaran yang semakin mudah dengan kartu debit, serta kebijakan free bagasi hingga 40 kilogram dengan syarat dan ketentuan yang berlaku untuk setiap penumpang menjadi daya tarik bagi masyarakat," ujar Yahya dikutip dari keterangannya, Kamis 9 Januari 2020. 

Erick Thohir Bakal Merger Pelni dan ASDP Masuk ke Pelindo

Lebih lanjut, Yahya mengapresiasi seluruh insan Pelni di kapal, darat, serta cabang-cabang yang tersebar di seluruh Nusantara. Sehingga peningkatan kinerja ini bisa terwujud. 

“Kepada Nakhoda dan para ABK (Anak Buah Kapal), kepala cabang dan seluruh staf PT Pelni yang telah berperan aktif dalam memasarkan produk Pelni kami menyampaikan terima kasih atas kerja kerasnya sehingga selama tahun 2019," terang Yahya.

Raup Laba Bersih Rp 110 Miliar di Semester I, Pelni Pede Tembus Target 2024

Dari data yang dihimpun, kenaikan terjadi pada rute Jakarta-Batam-Belawan dengan KM Kelud. Jumlah penumpang yang telah di angkut pada 2019, sebanyak 393.924 penumpang atau naik sebesar 107 persen dibandingkan 2018, sebanyak 190.607 penumpang. Kenaikan tersebut menobatkan KM Kelud sebagai kapal penumpang yang paling diminati oleh pelanggan. 

“KM Kelud menjadi kapal pilihan pelanggan yang paling diminati. Penumpangnya naik 107 persen,” lanjut Yahya.

Karenanya, terdapat lima kapal dengan tipe 2.000 pax yang mengalami kenaikan siginifikan, terdiri KM Kelud Jakarta-Batam-Tanjungbalai-Belawan, naik dari 190.607 pelanggan menjadi 393.924 pelanggan atau naik 107 persen, KM Dorolonda dari 178.978 menjadi 305.482 pelanggan atau naik 71 persen dan KM Sinabung dari 198.412 menjadi 337.253 atau naik 70 persen.

Kemudian, KM Gunung Dempo dari 147.220 menjadi 245.590, naik 67 persen dan KM Nggapulu daei 230.352 menjadi 310.084 pelanggan, naik 35 persen. “Kapal rute Jakarta-Surabaya-Makasar-Ambon-Jayapura naik rata-rata di atas 60 persen,” tambah Yahya.

Untuk melayani penumpang sebanyak 4,8 juta penumpang pada 2019, PELNI mengoperasikan 26 kapal trayek Nusantara atau kapal jarak jauh ke berbagai rute dengan kapal tipe 3.000 pax 1 unit, tipe 2.000 pax 9 unit dan kapal tipe 1.000 pax 9 kapal.

“Dari 12 kapal tipe 3.000 dan 2.000 pax terdapat 2 kapal 3 in1 yang dapat mengangkut orang, kendaraan dan kontainer sebanyak 2 kapal, KM. Ciremai dan KM. Dobonsolo,” kata Yahya.

Selain itu, Pelni juga mengoperasikan 1 kapal Roro, 1 kapal Fery Cepat dan 46 trayek kapal perintis. 

“Kapal perintis untuk menghubungkan daerah maju ke daerah terpencil tertinggal, terdepan dan perbatasan (T3P). Dengan layanan kapal trayek Nusantara dan kapal perintis Pelni hampir melayari seluruh Nusantara,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya