Konflik Iran-AS, KBRI Tehran Fokus Keselamatan WNI di Perbatasan Irak
- Press TV
VIVA – Usai serangan militer Amerika Serikat yang menewaskan Jenderal Qassem Soleimani, pemimpin dari Pasukan Kuds Iran, kondisi keamanan mulai memanas. Puluhan ribu orang turun ke jalan di Baghdad untuk memprotes tindakan negeri Paman Sam tersebut.
Duta besar Indonesia untuk Iran, Octavino Alimudin, meminta kepada para warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran agar tidak ikut serta dalam aksi demonstrasi di negara itu.Â
Sebab, saat ini situasi keamanan di Iran juga sedang tidak stabil dan WNI di Iran diminta agar tetap mengamati situasi yang ada. "Kita sarankan mereka untuk tidak ikut demo atau aksi unjuk rasa. Saat ini dengan situasi semakin berkembang maka kita minta mereka untuk menganalisa sendiri," kata Octavino di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu 8 Desember 2020.
Octavino mengatakan, saat ini pihak KBRI di Tehran fokus terhadap keamanan dan keselamatan WNI di Iran. Terutama, di wilayah Iran yang berbatasan dengan Irak, terlebih setelah serangan balasan Iran terhadap pangkalan udara militer Amerika Serikat (AS) di Irak, kesiagaan KBRI dalam menyelamatkan WNI akan semakin ditingkatkan.
"Saat ini kita melihat daerah yang berbatasan dengan Irak, ini yang harus kita perhatikan lebih dulu. Ada beberapa yang sudah kita imbau untuk segera siap-siap karena kita menghindari apabila serangan balik terjadi di sekitar wilayah Kermanshah," ujarnya.
Dari data yang dimiliki KBRI Tehran, ada sekitar 3 WNI yang tinggal di wilayah berbatasan dengan Irak. Dua orang di antaranya sudah dihubungi untuk bersiap apabila diperlukan untuk menjauh sementara dari wilayah yang saat ini rawan serangan tersebut.
"Sebagian besar bukan di perbatasan, yang di perbatasan dengan Irak hanya ada tiga orang. Kita udah cek mereka udah siap. Ada satu di luar tiga orang ini, di kota yang lain. Itu lagi tidak ada di tempat. Jadi kita cek satu satu keberadaan mereka," ujarnya.