Sempat Putus Sekolah, Simak Kisah Keluarga Terkaya Ini
- wartaekonomi
Jadi pada usia 18, Nick juga keluar dari universitas, kemudian pergi ke Hong Kong dengan Mat yang berusia 22 tahun. Meski memiliki sejumlah koneksi melalui internet, mereka tidak dapat berbicara Mandarin dan kekurangan pengetahuan bisnis.
"Kami sangat naif, kami tidak tahu apa yang kami lakukan," kata Nick.
Dengan pinjaman US$20.000 dari orang tua mereka, mereka membeli mesin cetak injeksi, dan mendirikan pabrik kecil di Guangzhou, China.
Beberapa tahun berikutnya, terjadi serangkaian hal tak menyenangkan dalam perjalanan usaha mereka. Contohnya, melanggar kekayaan intelektual karena menyalin produk dari internet.
"Kami telah melanggar semua IP [kekayaan intelektual] ini. Kami tidak tahu apa IP atau paten (saat itu)," jelasnya.
Karena itulah, produk yang sudah dirakit harus ditarik, membuat mereka mesti menciptakan barang baru dengan ide orisinil. Nick tak tinggal diam, ia menghubungi peritel di seluruh dunia demi mendapatkan klien.
Akhirnya, penawaran Walmart membantu mereka. Meski akhirnya bisa menghasilkan uang, Nick mengaku kalau produk Zuru tak begitu bagus. "Pemesanan ulang tak banyak, tapi cukup untuk mempertahankan arus kas," imbuhnya.