Survei Konsumen BI: Tekanan Harga Meningkat Tiga Bulan ke Depan

Tarif Listrik 12 Golongan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Desember 2019 mengindikasikan optimisme konsumen mengalami penguatan. Hal ini terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2019 yang meningkat menjadi 126,4 dari IKK pada bulan sebelumnya sebesar 124,2.

Sah! Bank Indonesia Pangkas BI Rate Jadi 6 Persen

Meningkatnya optimisme konsumen tersebut didorong oleh peningkatan kedua komponen pembentuknya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang meningkat sebesar 3,8 poin dari bulan sebelumnya menjadi 113,1 dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang meningkat 0,5 poin menjadi 139,6.

Selain itu didorong oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada waktu ke depan.

IMF Sebut Ekonomi RI Kuat di Tengah Gejolak Global, BI Tegaskan Ini

Perbaikan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini disebutkan didorong oleh persepsi yang lebih baik terhadap ketersediaan lapangan kerja, penghasilan saat ini dan pembelian barang tahan lama (durable goods).

"Sementara itu, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan yang lebih baik dipengaruhi oleh ekspektasi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja yang membaik," seperti dikutip dari laporan BI, Rabu, 8 Januari 2020.

Posisi SRBI Capai Rp 796 Triliun, 29 Persennya dari Modal Asing

Meski demikian, survei itu juga mengindikasikan bahwa konsumen memperkirakan akan adanya tekanan kenaikan harga pada tiga bulan mendatang atau pada Maret 2020 akan mengalami peningkatan. Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga tiga bulan yang akan datang meningkat dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya.

Peningkatan tekanan harga tersebut berdasarkan survei dipengaruhi oleh ekspektasi konsumen terhadap penyesuaian harga pada kelompok administered prices. Selain itu, tekanan kenaikan harga pada enam bulan yang akan datang yakni Juni 2020 diprakirakan meningkat seiring dengan masih tingginya harga setelah Idul Fitri.

"Perkiraan kenaikan harga tersebut disebabkan kekhawatiran rumah tangga akan adanya kenaikan beberapa tarif pada awal tahun 2020, antara lain tarif listrik, cukai rokok, tarif tol, dan asuransi kesehatan/BPJS," sebutnya.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dan jajaran Deputi Gubernur BI saat konferensi pers Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Oktober 2024.

Gubernur BI Beri Sinyal Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan pada 2025

Bank Indonesia (BI) memberi sinyal akan menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate di tahun 2025.

img_title
VIVA.co.id
6 November 2024