Bursa Saham Terus Melemah Akibat Konflik AS-Iran
- VIVAnews/M Ali Wafa
VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menghijau di level 6.272 pada pembukaan perdagangan Selasa 7 Januari 2020. Posisi itu menguat 14 poin atau 0,24 persen, dibanding penutupan perdagangan Senin 6 Januari 2020 di level 6.257. IHSG selama terus mengalami pelemahan selama dua hari ini.
Meski demikian, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji memprediksi, IHSG sepertinya masih akan terus melemah akibat terpengaruh oleh sentimen global, terkait peningkatan eskalasi antara Amerika Serikat dan Iran.
Padahal, Nafan mengakui bahwa sentimen perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, sebenarnya justru sudah mulai mereda.
"Meskipun telah meredanya sentimen perang dagang antara AS dengan Tiongkok, pergerakan bursa mengalami pelemahan," kata Nafan saat dihubungi VIVAnews, Selasa 7 Januari 2020.
"Hal itu seiring dengan meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah yang saat ini terjadi, yakni berupa eskalasi konflik antara Washington dengan Teheran," ujarnya.
Secara teknikal, Nafan menjelaskan bahwa dari penutupan IHSG yang terkoreksi 1,04 persen di level 6.257,40 pada 6 Januari 2020 kemaron, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.230,33 hingga 6.210,78.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.304,05 hingga 6.337,34. Berdasarkan indikator, MACD mulai membentuk pola dead cross di area positif, sementara stochastic dan RSI berada di area netral.
"Terlihat pola black closing bozu candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke support terdekat," ujarnya.