Pendidikan Reynhard Sinaga, Beberapa Gelar Master dan Studi Doktoral
- bbc
Ia meraih tiga gelar magister di Manchester. Ia tengah melanjutkan studi doktoral di Universitas Leeds saat tertangkap, tapi tetap tinggal di Manchester.
Dari penuturannya, Reynhard diketahui pernah bekerja sebentar di dua klub sepak bola Manchester, toko baju dan juga di bar di Gay Village, kawasan yang sering dikunjunginya.
Ia juga sering beribadah di salah satu gereja di kota itu.
Sasaran Reynhard adalah pria muda - sebagian besar berusia 20 tahunan - yang pada umumnya tengah berkumpul dan minum-minum bersama rekan-rekan mereka di klub-klub malam.
Banyak di antara mereka yang begitu mabuk dan tidak ingat pertemuan dengan Reynhard dan hanya beberapa yang ingat momen saat diajak ke apartemennya, namun setelah itu tak ingat apa-apa lagi.
Di sebagian rekaman, Reynhard tampak meniduri para pria muda yang tidak sadar, di sebagian lainnya terlihat ada yang muntah sementara Reynhard terus menjalankan aksinya.
`Racun rahasia untuk membuatmu jatuh cinta`
Untuk mengidentifikasi para korban ini, para detektif menggunakan rekaman film dan "trofi" berupa barang milik korban yang diambil Reynhard termasuk dompet, jam tangan, kartu identitas serta unduhan akun media sosial.
Para penyidik juga menggunakan teknologi pengenalan wajah, bekerja sama dengan universitas dan lembaga-lembaga terkait di seluruh Inggris untuk mencari tahu korban.
Para petugas polisi juga menelusuri apakah Reynhard sampai membunuh korban, dengan meneliti kasus kematian atau orang yang hilang.
Namun tidak menemukan bukti tersebut.
Setelah mengetahui identitas korban, para petugas mengontak korban dan memberi tahu bahwa mereka adalah korban serangan seksual.
Lisa Waters dari St Mary`s Sexual Assault Referral Centre , Pusat Bantuan Serangan Seksual St Mary`s, Manchester mengatakan para petugas dengan didampingi detektif melakukan kontak pertama dengan korban dan "langsung menawarkan bantuan konseling".
Waters mengatakan bahwa memberi tahu korban apa yang terjadi merupakan sesuatu yang sangat sulit.
Kawasan tengah kota Manchester tempat klub-klub malam. - Getty Images
Sebagian korban, menurut Waters, memilih untuk tidak memberi tahu siapa pun, karena berbagai alasan, termasuk untuk melindungi kejiwaan mereka sendiri, malu, atau bahkan takut untuk menghadapi tanggapan orang.
Reynhard, juga terungkap memberi tahu sejumlah temannya - yang tak curiga apa pun - tentang aksinya karena dia mengatakan berbagai hubungan seks itu atas dasar suka sama suka.
Dalam satu pesan teks tentang korban pertama yang memberikan kesaksian di pengadilan, Reynhard sempat memamerkan apa yang terjadi pada malam tahun baru 2014.
"Saya tidak dapat ciuman tahun baru, tapi saya sudah melakukan hubungan seks pertama tahun 2015," tulisnya dan menambahkan pria yang dimaksud "adalah pria heteroseksual pada 2014, dan 2015 adalah terobosan dalam dunia gay, hahaha."
Dalam percakapan teks lain ia sempat membual tentang kemahirannya menggaet pria "heteroseksual" dan menulis," Teguk racun rahasiaku, saya akan membuatmu jatuh cinta."