Reynhard Sinaga, WNI yang Disebut Pemerkosa Berantai Berdarah Dingin
- bbc
"Anda kembali memakai tisu untuk menyeka anusnya, dan lagi terlihat noda darah," tambah hakim.
Semua korban dalam sidang kedua itu adalah heteroseksual dan selama memberikan kesaksian, mereka menyatakan tidak bersedia melakukan hubungan seks homoseksual, kata hakim.
Gedung apartemen tempat tinggal Reynhard Sinaga sejak 2011 (kiri) dan gedung di kanan tempat satu klub malam. - BBC
Kepolisian Manchester Raya mengatakan para korban dapat mencapai 190 orang, termasuk 48 yang telah bersaksi dalam empat persidangan pengadilan ini.
Polisi juga mengatakan kemungkinan korban lebih banyak lagi.
Polisi mengungkap kasus perkosaan berantai oleh Reynhard Sinaga berdasarkan dua telepon seluler yang disita polisi setelah ia ditangkap pada Juni 2017.
Semua tindak perkosaan itu dilakukan di apartemen terpidana. Di kawasan ini terdapat sejumlah klub malam yang ramai dikunjungi anak-anak muda.
Reynhard -yang datang ke Inggris dengan visa mahasiswa pada Agustus 2007- mulai tinggal di apartemen itu pada 2011.
Polisi memperkirakan dia sudah mulai melakukan aksinya bahkan sebelum pindah ke apartemen tersebut.
Baik dalam putusan sidang pertama maupun kedua, Hakim Goddard menyebutkan bahwa "perawakan Reynhard yang kecil dan pembawaannya yang ramah" menyebabkan tidak ada korban yang curiga saat diajak untuk melanjutkan minum-minum atau mengobrol di apartemennya.
Hakim juga mengatakan walaupun tidak ada obat bius yang ditemukan di apartemen Reynhard, namun hakim yakin bahwa pria berusia 36 tahun ini menggunakan obat bius yang biasa dipakai untuk memperkosa, GHB ( Gamma hydroxybutyrate) , yang dapat membuat korban tertidur dan tidak sadarkan diri.