Tinggal Empat Persen Gardu Listrik di Jabodetabek yang Masih Padam

Menteri BUMN Erick Thohir.
Sumber :
  • Fajar GM/VIVAnews.

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa dari ribuan gardu yang dimatikan untuk mengantisipasi korsleting akibat banjir, tinggal empat persen yang belum dinyalakan.

Banjir di Jalan Daan Mogot Picu Kemacetan, Kendaraan Dialihkan ke Jalur Transjakarta

Menurut Erick, Perusahaan Listrik Negara (PLN), secara berangsur menyalakan gardu-gardu karena banjir di Jabodetabek sudah banyak yang surut.

"Gardu-gardu listrik yang tadinya ribuan, sekarang mungkin tinggal empat persen kurang lebih yang masih padam," ujar Erick di sela-sela meninjau pengungsi di GOR Cengkareng, Jakarta, Minggu, 5 Januari 2019.

Kawasan Kelapa Gading Jakut Terendam Banjir, Mobil-Motor Diminta Putar Balik

Erick mengungkapkan, sejak banjir pertama kali melanda pada Rabu, 1 Januari 2020, PLN terpaksa memadamkan sementara ribuan gardu. PLN tidak ingin mengambil risiko ada kejadian masyarakat tersengat listrik akibat gardu terendam.

"Saat banjir sendiri, yang namanya listrik itu sangat berbahaya, makanya kita padamkan," ujar Erick.

Lebih dari 2.000 Warga Jakarta Mengungsi Akibat Banjir di Hari Libur Imlek

Erick juga mengemukakan, selanjutnya, PLN, serta seluruh BUMN secara umum, mengutamakan pelayanan ke masyarakat, termasuk turut urun membantu pengungsi korban banjir. 

Kementerian BUMN membagi tugas puluhan BUMN untuk membuka posko pengungsi, juga membantu para korban banjir di seluruh wilayah administrasi Jakarta, juga Bogor, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, hingga Karawang.

"Kami harap juga PLN dengan direksi dan komisaris yang baru akan lebih tanggap dan lebih solid, gotong royong, dan saya yakin ke depan menjadi prioritas yang baik juga untuk servis ke masyarakat," ujar Erick. (ase)

Banjir di Kalideres Jakarta Barat

50 Keluarga Terpaksa Mengungsi, Warga Sebut Banjir Terparah di Jakarta Barat

Sebanyak 50 keluarga di Jakarta Barat terpaksa mengungsi akibat banjir yang disebut warga sebagai yang terparah. Simak selengkapnya tentang dampak dan penyebabnya.

img_title
VIVA.co.id
30 Januari 2025