Jokowi Tegaskan Bursa RI Harus Bersih dari Manipulator
- vivanews/Andry
VIVA – Presiden Joko Widodo berharap tahun 2020 menjadi momentum untuk pembersihan pasar modal dari para manipulator. Dia berharap, ini bisa dijalankan oleh otorisas bursa, PT Bursa Efek Indonesia termasuk bagi Otoritas Jasa Keuangan.
"Tahun 2020 saya harapkan dapat menjadi momentum bagi OJK, BEI untuk mencanangkan tahun pembersihan pasar modal dari para manipulator yang sering memanipulasi," kata Jokowi di gedung BEI, Jakarta, Kamis 2 Januari 2020.
Dia menyinggung adanya saham ‘gorengan’ yang menjadi isu belakangan ini. "Yang enggak benar dipoles-poles jadi benar. Yang Rp100 tadi dipoles-poles jadi Rp1.000. Hati-hati, bersihkan dan hentikan ini," kata dia.
Saat ini, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia sedang menjadi banyak perhatian, dan banyak investor luar yang tertarik untuk berinvestasi. Bahkan berdasarkan survei, lanjut dia, pasar bonds atau surat utang dan juga pasar saham Indonesia merupakan nomor satu dibanding negara berkembang lainnya.
"Tapi kepercayaan itu jangan hilang gara-gara ada manipulator yang mengambil untung untuk dirinya sendiri," kata dia.
Kepala negara pun bersyukur Indonesia tercatat sebagai negara dengan predikat most preferred emerging market di tahun 2020. capaian ini mengalahkan China, India, Brasil dan negara-negara yang pertumbuhannya diakui dunia.
Karena itu, Jokowi menekankan semua pihak harus terus menjaga kepercayaan tersebut.
"Trust harus kita perjuangkan, harus kita kembalikan kepada pasar modal Indonesia. Oleh karena itu, jadilah yang terpercaya, jangan sekali pun mencederai kepercayaan masyarakat yang diberikan kepada bangsa kita," ucap dia.