Harapan Besar Sri Mulyani pada Bursa Efek Indonesia

Sri Mulyani.
Sumber :
  • Arrijal Rachman/VIVAnews

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menaruh harapan besar bagi Bursa Efek Indonesia atau BEI, untuk menjadikan pasar modal sebagai sumber pendanaan bagi pembangunan infrastruktur Indonesia.

Dukung Proyek PIK 2, JMBB: Ciptakan Lapangan Kerja Baru, Tingkatkan Infrastruktur Lokal

Sebab, pembangunan infrastruktur masih jadi prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Menurut Sri, pembangunan infrastruktur saat ini sudah terbilang baik, namun belum efektif memajukan perekonomian secara maksimal. Dia mencontohkan, hari ini ia diagendakan bersepeda dengan Presiden Jokowi di Semarang, namun pada acara penutupan perdagangan BEI 2019, sudah bisa kembali ke Jakarta.

"Saya harap, pasar modal ikut peran serta. Indonesia akan maju hanya dengan adanya infrastruktur yang baik, reliable, dan bisa menciptakan konektivitas di seluruh pelosok Tanah Air," tegas dia, saat memberikan sambutan pada acara penutupan perdagangan pasar modal 2019 di Gedung BEI, Jakarta, Senin 30 Desember 2019.

Selain infrastruktur, lanjut dia, pemerintah saat ini juga memprioritaskan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Maka dari itu, pasar modal diharapkannya juga berkontribusi aktif terhadap prioritas-prioritas pembangunan tersebut, khususnya dari sisi pendanaan.

"Ke depan, kami harap pasar modal akan terus dukung prioritas pembangunan pemerintah. Presiden telah sampaikan di berbagai kesempatan, prioritas kita untuk ciptakan Indonesia maju, maka kita perlu perlu SDM maju. Oleh karena itu, pembangunan SDM menjadi sangat penting," tegasnya.

Dia menegaskan, pemerintah juga telah berupaya untuk memperbaiki kualitas pembangunan tersebut, dengan cara seperti menjalankan transformasi ekonomi, penyederhanaan birokrasi, dan memperbaiki regulasi agar lebih simpel, cepat melayani, dan memberikan kepastian.

"Saya berharap, komunitas pasar modal bisa ikut mendukung baik mendukung di dalam program-program kerja maupun dalam penerapan inovasi regulasi pasar modal," tuturnya. (asp)