BEI Pastikan Pasar Modal Masa Depan Disokong Kaum Milenial
- VIVAnews/M Ali Wafa
VIVA – PT Bursa Efek Indonesia meyakini bahwa pasar modal dalam negeri ke depannya akan terus mengalami pertumbuhan, seiring dengan minat kaum milenial dalam berinvestasi di pasar saham.
Karenanya, Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi mengaku, saat ini dan ke depan pihaknya akan terus melakukan literasi, edukasi, dan sosialisasi, kepada kalangan milenial melalui kerja sama dengan universitas di seluruh Indonesia.
"Kita secara rutin melakukan sosialisasi edukasi kaum milenial. Bahkan kerja sama dengan universitas-universitas juga rutin dilakukan di kantor perwakilan BEI di seluruh Indonesia," kata Inarno di Gedung BEI, Jakarta, Senin 30 Desember 2019.
Senada, Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Uriep Budhi Prasetyo mengatakan, potensi milenial untuk berinvestasi di pasar modal saat ini dan ke depannya juga masih cukup besar.
"Karena saat ini hampir 70 persen penduduk Indonesia merupakan rentang usia di bawah 30 tahun," kata Uriep.
Uriep menilai, usia tersebut merupakan usia produktif, di mana nantinya akan ada ledakan bonus demografi pada tahun 2035 mendatang.
"Sampai 15-16 tahun ke depan, masih ada usia produktif. Sehingga peningkatan jumlah investor juga bisa disiapkan oleh para SRO," ujar Uriep.
Sebagai salah satu regulator, lanjut Uriep, KSEI akan mempersiapkan infrastruktur dalam merambah ke ranah digitalisasi. Sebab, generasi milenial akrab dengan ranah digital, untuk mempermudah berinvestasi menggunakan prinsip Know Your Customer (KWC).
“Milenial maunya cepat, efisien, dan transparan. Proses ini kita bantu,” kata Uriep.
"Harapannya, dengan kesiapan infrastruktur dan digitalisasi dapat membantu meningkatkan jumlah investor pasar modal. Agar orang membuka rekening efek, ke due diligent, dan dengan simplifikasi, akan lebih cepat dan efisien,” ujarnya.