50 Orang Meninggal Dunia di Bangladesh 'Dimakan' Cuaca Dingin
- U-Report
VIVA – Sebanyak 50 orang meninggal dunia di Bangladesh lantaran cuaca dingin yang terus menyelimuti negara tersebut. Suhu terendah di Bangladesh tahun ini tercatat 4,5 derajat akhir pekan kemarin di Tetulia, sebuah kota perbatasan di utara Bangladesh.
Pejabat senior setempat, Ayesha Akhter, mengatakan, sebanyak 17 orang meninggal karena mengalami infeksi saluran pernafasan akut sementara 33 lainnya karena diare yang disebabkan oleh rotavirus dan penyakit lainnya di seluruh Bangladesh.
Dia mengatakan, rumah sakit di beberapa wilayah dipenuhi dengan orang-orang yang menderita penyakit terkait flu seperti influenza, dehidrasi dan pneumonia. Warga berpenghasilan rendah terutama pekerja adalah yang paling parah terkena dampak buruk cuaca dingin karena tidak memiliki pakaian hangat. Sementara warga lainnya, terutama anak dan orang tua rentan terhadap penyakit seperti pneumonia.
Dilansir Independent, badan cuaca setempat menyebutkan bahwa cuaca dingin disertai angin dingin dan kabut tebal kemungkinan akan berlanjut selama beberapa hari ke depan. Kabut tebal juga menyebabkan pihak berwenang mengalihkan beberapa penerbangan dan menunda yang lainnya.
"Saya tidak punya pilihan. Saya harus bekerja terlepas dari cuaca buruk untuk memberi makan keluarga saya. Jumlah penumpang juga berkurang tajam karena orang menghindari keluar rumah. Semakin sulit untuk menarik becak karena saya merasa tubuh saya membeku," ujar Abdur Rahim, penarik becak di Ibu Kota Dhaka.