Putra Mahkota Mohammad bin Salman, Demokrat, Pembaharu atau Diktator?
- bbc
Yaman luluh lantak
Saat itu Arab Saudi menghadapi krisis di perbatasan selatan. Suku Houthi - sekutu Iran di Yaman - berhasil mengambil alih kekuasaan.
Bulan Maret 2015 MBS - tanpa berkonsultasi dengan para pangeran lain - membentuk koalisi 10 negara dan menyerang suku Houthi.
Tujuan resminya untuk mengembalikan pemerintahan yang diakui PBB, tetapi sesungguhnya untuk memukul sekutu Iran.
Misi ini berlarut-larut karena pasukan darat Saudi kesulitan untuk maju. Lima tahun perang, Yaman luluh lantak.
Ribuan korban jiwa jatuh, malnutrisi, kolera dan berbagai penyakit berkembang di sana. Diperkirakan sekitar 20 juta orang - dua pertiga penduduk Yaman - butuh bantuan luar untuk bertahan hidup.
Di dalam negeri, perang ini mendatangkan popularitas bagi MBS yang tak punya latar belakang militer. Ia dipandang berani bertindak untuk kepentingan negerinya.
Negara Barat awalnya mendukung. Namun sasaran serangan Angkatan Udara Arab Saudi ternyata juga mengenai rumah sakit, pemakaman, perumahan dan bus sekolah.
PBB memperkirakan kebanyakan korban sipil di Yaman disebabkan oleh serangan udara Saudi, terutama karena penggunaan bom curah. Ini menuai kecaman dari negara-negara Barat.
- Getty Images
Penahanan 200 pangeran
Pada bulan Juni 2017 MBS menggantikan posisi Muhammad bin Nayef sebagai putra mahkota.
Nayef disukai Amerika Serikat, karena selama ini mengotaki langkah antiteror terhadap Al-Qaida.
Tak lama dalam posisi itu, MBS mengukuhkan kekuasaan secara spektakuler. Malam tanggal 4 November 2017, ia memerintahkan penahanan 200 orang pangeran.
Tanpa tuduhan apapun, mereka dikurung di hotel mewah Ritz-Carlton.
Penahanan ini disebut sebagai langkah antikorupsi, tapi pengkritik MBS melihat ini sebagai langkah menetralisir istana dari penentang.
Saat yang sama, MBS juga mengumpulkan kekuasaan di tangannya: Garda Nasional, Kementerian Dalam Negeri dan militer. Kekuasaan MBS hampir absolut.
Di kota pelabuhan Jeddah, di Saudi yang ekonominya timpang, penahanan para pangeran dan pebisnis dianggap tindakan berani karena "mengguncang" posisi mereka yang dianggap tak tersentuh. - Reuters
Popularitas MBS meningkat ketika ia mengembangkan ekonomi nonminyak, mengubah Arab Saudi menjadi negara investor dan menyediakan lapangan kerja.