Aplikasi MOD Bisa Bajak Kendali Smartphone, Banyak Ojol Jadi Korban

Ilustrasi pengendara ojek online.
Sumber :
  • Instagram @dramaojol.id

VIVA – Maraknya aplikasi hasil modifikasi atau MOD yang bukan berasal dari developer resmi, semakin menkhawatirkan saat ini. Sebab MOB berbahaya jika diinstal, mulai dari mencuri paket data, data pribadi, hingga mengambil alih kendali ponsel pintar.

Wacana Pemerintah Tak Berikan BBM Subsidi ke Ojol dan Taksol, 4 Juta Ojol Ancam Demo Besar-besaran

Ketua Lembaga Riset Keamanan Cyber dan Komunikasi atau Communication and Information System Security Research Centre (CISSReC), Pratama D Persadha menjelaskan, modifikasi yang dilakukan pihak di luar developer memiliki tujuan beragam. 

"Ada yang sekadar menambah performa aplikasi, ada juga yang memang tujuannya negatif. Misalnya mengambil data dan paket data, paling berbahaya adalah mengambil alih kendali smartphone," ujar mantan ketua tim Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) pengamanan IT presiden, dikutip dari keterangannya, Jumat 27 Desember 2019. 

Soal Ojol Bakal Dilarang Pakai Pertalite, Bahlil: Belum Keputusan Final

Menurut Pratama, maraknya aplikasi MOD ini sudah cukup banyak merugikan pengguna smartphone. Ojek online (ojol) selama ini menjadi pihak yang paling banyak menjadi korban. 

Dengan iming-iming performa lebih ngacir dan anti suspend, mereka menginstal berbagai aplikasi hasil modifikasi. Namun, tidak disadari ada bahaya yang menghantui. 

Pakai Yamaha XMAX Baru Ojol Ini Jadi Sorotan, Netizen: Susah Dapat Tips

"Aplikasi yang diinstal di luar Google Playstore ada kemungkinan mengandung malware. Bahkan yang ada di dalam Playstore juga masih ada yang mengandung malware, dan Google terus melakukan perbaikan," paparnya.

Dia menjabarkan, malware dan aplikasi bisa didesain untuk mengambil dan memodifikasi data, serta kegiatan smartphone. Artinya ada risiko besar ke depan, misalnya penyalahgunaan data kontak dan foto.

Pratama menjelaskan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari aplikasi MOD. Pertama dan paling utama adalah menginstal hanya dari Google Playstore, sebagian besar korban adalah pemakai android. Aplikasi berbahaya hampir tidak ditemukan di Appstore milik Apple karena ketatnya pengajuan izin aplikasi.

Kedua, kalau pun terpaksa menginstal aplikasi di luar Playstore, pastikan web sumbernya aman, bukan situs yang tidak jelas. Secara kasat mata memang sulit membedakan aplikasi asli dan hasil modifikasi.

"Prinsipnya bila mengetahui aplikasi yang diinstal bermasalah dan kemungkinan MOD, lakukan reset factory untuk menghindari akibat lebih jauh," tegasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya