Kementerian BUMN Buka-bukaan Alasan Tak Pilih Rudiantara Jadi Bos PLN
- VIVA.co.id/Novina Putri Bestari
VIVA – Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, dipastikan batal menjabat sebagai direktur utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Meskipun namanya santer diisukan sebagai calon kuat di perusahaan pelat merah itu.
Bahkan, sebelumnya Sekretaris Kabinet Pramono Anung menuturkan bahwa Rudiantara segera dilantik sebagai dirut PLN. Namun, Pramono saat itu menegaskan bahwa keputusan pengangkatan Rudiantara itu ada di Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Per hari ini, Menteri BUMN Erick Thohir sudah menetapkan Dirut PLN adalah Zulkifli Zaini. Hal ini menepis pernyataan Pramono Anung sebelumnya. Lantas apa alasannya?
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menuturkan bahwa sejak awal pihaknya memang belum bisa memastikan Rudiantara sebagai direktur utama PLN. Namun, memang benar jika Rudiantara masuk dalam daftar nama tiga kandidat yang akan jadi dirut PLN.
"Beliau termasuk salah satu, tapi kan belum kita katakan bahwa itu (dirut) Pak Rudiantara. Sama seperti di kandidat BUMN lainnya, kan ada tiga selalu, itu selalu kita pilih sesuai kebutuhan yang ada," kata Arya di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin 23 Desember 2019.
Saat dikonfirmasi wartawan, apakah batalnya Rudiantara karena kriteria akhlak baik dan sepak terjang sebelumnya, Arya menegaskan bukan itu yang menjadi persoalan. "Enggak, jangan ke sana arahnya," kata dia.
Soal pernyataan Sekretaris Kabinet Pramono Anung itu, Arya mengatakan bahwa proses Tim Penilai Akhir (TPA) saat itu masih berjalan. Meskipun Rudiantara masuk dalam daftar kandidat, namun ditegaskannya proses masih berubah.
Dia lantas menegaskan bahwa penunjukan Zulkifli Zaini sebagai direktur utama PLN karena memang ahli dalam manajemen keuangan. Apalagi, dia merupakan seorang mantan direktur utama PT Bank Mandiri Tbk.
"Pak Zulkifli ini kan ahli di manajemen keuangan, kebutuhan PLN saat ini kita lihat, karena dia akan ekspansi dan memperkuat distribusi artinya cash flow harus kuat juga," ujar dia.
Tak hanya itu, dia menegaskan, PLN ke depan tak lagi fokus kepada pembangkit listrik. Melainkan fokus pada distribusi dan penurunan biaya listrik.
"Di sini memang mau enggak mau memang ahli keuangan yang memang kuat pengaruh untuk menurunkan biaya tersebut," tutur dia.