Kantor Intelijen Rusia Diberondong Tembakan, Satu Orang Tewas
- jannoon028 / Freepik
VIVA – Satu orang tewas setelah seorang pria bersenjata tak dikenal melepaskan tembakan ke kantor Federal Security Service (FSB) yang merupakan badan intelijen utama Rusia, di pusat kota Moskow.
Menurut laporan media Rusia, pelaku menyerang bagian resepsionis gedung Lubyanka, markas bagi FSB dan pendahulunya di era komunis KGB. Korban penembakan adalah seorang petugas lalu lintas. Sementara itu, petugas keamanan FSB lainnya terluka dan kritis akibat penembakan itu.
Dilansir The Guardian, dalam video beredar terlihat pelaku bersenjata menyerang gedung Lubyanka dengan rentetan tembakan hingga menyebabkan kaca jendela pecah. Di bagian bawah bingkai jendela, satu orang tampak tidak bergerak.
Penyerang diketahui melarikan diri dan membarikade dirinya di dalam gedung sebelah. Dinas keamanan kemudian menembak mati pelaku dan mencari identitasnya. Petugas FSB bersenjata juga melakukan penyisiran dari halaman gedung sekitar untuk mencari kaki tangan pria bersenjata tersebut.
"Saya sedang duduk di sebuah kafe di seberang gedung FSB ketika mendengar tembakan. Saya melihat petugas polisi berlindung di belakang mobil. Staf bergegas membawa kami keluar melalui pintu belakang," kata saksi, Sergei Komlin.
Tidak jelas diketahui apa motif penyerangan atau apakah dia bertindak sendiri. Penembakan itu terjadi pada hari yang sama dengan konferensi pers tahunan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang diputar langsung di seluruh negeri. Insiden itu diduga direncanakan bertepatan dengan pidato tersebut.
Putin pernah menjabat sebagai kepala FSB sebelum menjadi perdana menteri di bawah Boris Yeltsin dan kemudian menjadi presiden pada 2000. FSB adalah badan mata-mata domestik paling kuat di Rusia. Ketika tembakan dimulai, Putin sedang berpidato di dalam Istana Agung Kremlin untuk menghormati FSB dan personel keamanan lainnya.
Gedung Lubyanka sebelumnya juga pernah menjadi sasaran serangan, termasuk pemboman bunuh diri oleh teroris Islam di stasiun metro terdekat. Lebih dari setahun yang lalu, seorang anarkis berusia 17 tahun meninggal ketika ia meledakkan bom di pintu masuk ke kantor FSB di Arkhangelsk, sebuah kota di Rusia barat laut. Tiga petugas FSB terluka dalam pemboman itu.