Panas 42 Derajat, Negara Bagian Australia Berlakukan Situasi Darurat
- Google maps
VIVA – Otoritas Australia mendeklarasikan keadaan darurat selama tujuh hari di negara bagian New South Wales, setelah rekor gelombang panas menyebabkan kebakaran hutan yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh wilayah.
Sekitar 100 kebakaran telah berlangsung selama berminggu-minggu di negara bagian tersebut, di mana separuh dari kebakaran tidak terkendali termasuk kebakaran besar yang menghantam Sydney dan menyebabkan kota terbesar di Australia itu dikepung asap beracun.
Perdana Menteri New South Wales, Gladys Berejiklian, mengatakan keadaan darurat yang dipicu oleh kekeringan sejak bulan September lalu itu adalah karena kondisi cuaca. Australia pekan ini memecahkan rekor terpanas sepanjang masa untuk hari kedua, di mana suhu maksimum mencapai rata-rata 41.9 derajat Celcius.
Angin kencang hingga 100 kilometer per jam di sore hari juga diperkirakan akan menyulut kebakaran hutan yang semakin dekat ke kota. Pihak berwenang mengatakan hampir 120 api tetap menyala pada sore hari, lebuh dari setengahnya tidak terkendali, dengan suhu diperkirakan mencapai 45 derajat Celcius di beberapa daerah.
Di Shoalhaven, tujuh pantai yang populer sekitar 190 kilometer di selatan Sydney, wali kota setempat Amanda Findley mengatakan orang-orang siap untuk mengungsi.
 "Ada sejumlah besar asap yang membayangi kota, yang menunjukkan seberapa dekat api itu. Sekarang sangat panas dan berangin, jadi kita semua khawatir api akan menyebar. Orang-orang sangat khawatir bahwa mereka akan kehilangan segalanya," ujar Findley dikutip Channel News Asia, Kamis 19 Desember 2019.
Pernyataan deklarasi darurat memberi petugas pemadam kebakaran kekuatan luas untuk mengendalikan sumber daya pemerintah, memaksa evakuasi, menutup jalan dan menutup utilitas di New South Wales, yang merupakan rumah bagi lebih dari 7 juta orang.