Intip Rekam Jejak Dana Amin Dirut Baru PT Antam
- Instagram @official.antam
VIVA – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB PT Aneka Tambang Tbk (Antam) telah memutuskan pergantian direksi dan komisaris. Dana Amin adalah nama baru yang mengisi pos Direktur Utama perusahaan pelat merah pertambangan itu.
Lantas bagaimana rekam jejak Dana Amin?
Dikutip VIVAnews dari berbagai sumber, Dana Amin mengenyam pendidikan S1 di ITB dengan jurusan struktur dan geoteknik sejak 1989 sampai 1994. Untuk jenjang S2, Dana menyelesaikan studi di Universitas du Havre (Prancis) di bidang pengembangan pelabuhan pada 1997-1998.
Pada Agustus 2003-Juli 2009, dia menjabat sebagai General Manager Operation di PT Maersk Line Indonesia. Dana juga pernah menjabat sebagai Direktur di perusahaan logistik, PT Mitra Capital Investama, pada Juli 2010-Desember 2012.
Di perusahaan pelat merah, Dana juga sudah tidak asing. Pada Februari 2012-Mei 2016, dia menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) atau Direktur Operasi di PT Pelindo II. Artinya, dia pernah menjabat di masa kepemimpinan RJ Lino dan juga Elvyn G. Massasya.
Setelah menjabat di Pelindo II, dia berkecimpung di dunia konsultan pada Mei 2016 sampai diangkat sebagai Dirut Antam pada hari ini.
Diketahui, Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir resmi merombak jajaran Direksi dan Komisaris PT Antam. Hal itu telah disahkan dalam RUPSLB Antam yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis 19 Desember 2019.
Komisaris Utama PT Antam yang sebelumnya dijabat oleh Fachrul Razi diganti dengan Agus Surya Bakti. Fachrul tak lagi menjabat sebagai pimpinan Komisaris lantaran sudah menjabat sebagai Menteri Agama di Kabinet Indonesia Maju.
Sementara itu, Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo diganti dengan Dana Amin. Serta ada dua direksi lainnya yang diganti yaitu pada pos Direktur Keuangan dan Direktur Pengembangan Usaha.
Direktur Niaga Antam, Aprilandi Hidayat mengatakan, pergantian pengurus perusahaan ini merupakan aspirasi pemegang saham untuk melakukan transformasi bisnis.
"Alasannya (dirombak) untuk percepatan tranformasi bisnis," kata Aprilandi usai RUPSLB.
