Homo Erectus Jawa Hidup Terlama di Dunia hingga 100.000 Tahun Lalu
- bbc
Ini memunculkan kemungkinan bahwa masa keberadaan manusia modern beririsan dengan masa keberadaan Homo erectus di Indonesia.
Baru-baru ini, sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Profesor Russell Ciochon dari University of Iowa di Iowa City membuka penggalian baru di samping Sungai Solo, dan menganalisis kembali situs itu dan sekitarnya.
Mereka mengatakan usia definitif untuk lapisan tulang di sana berusia antara 108.000 tahun hingga 117.000 tahun.
Ini adalah penelitian tentang Homo erectus yang paling baru di dunia.
"Saya tidak tahu apa yang dapat Anda data di situs itu untuk memberi penanggalan yang lebih tepat dibanding apa yang sudah kami hasilkan," kata Ciochon kepada BBC News.
Profesor Chris Stringer, pemimpin penelitian evolusi manusia di Museum Sejarah Alam London, yang tidak terlibat dengan riset itu, berkomentar:
"Ini adalah studi yang sangat komprehensif tentang tengkorak dan tulang kering Homo erectus Ngandong yang terkenal. Penulis membangun perkiraan yang kuat bahwa individu-individu ini meninggal dan hanyut ke dalam endapan Sungai Solo sekitar 112.000 tahun yang lalu.
"Usia ini sangat muda untuk fosil Homo erectus yang tampak primitif, dan menunjukkan bahwa spesies ini bertahan di Jawa selama lebih dari satu juta tahun."
Para peneliti menduga bahwa terkumpulnya fosil itu menggambarkan peristiwa kematian massal, mungkin akibat lahar.