Logo BBC

Pengakuan Muslim India Diperlakukan sebagai Warga Negara 'Kelas Dua'

Rikat Hashmi berkata, ia kini merasa cemas hidup sebagai seorang Muslim di India, sesuatu yang tak pernah terjadi di masa kecilnya. - Nikita Deshpande/BBC
Rikat Hashmi berkata, ia kini merasa cemas hidup sebagai seorang Muslim di India, sesuatu yang tak pernah terjadi di masa kecilnya. - Nikita Deshpande/BBC
Sumber :
  • bbc


Protes terhadap "Citizenship Amendment Act" telah menyebar di seluruh India. - Getty Images

Dalam salah satu cuitannya, Perdana Menteri India Narendra Modi menyerukan agar protes terhadap Undang-undang Kewarganegaraan yang baru itu dilakukan dengan damai: "Ini saatnya untuk memelihara kedamaian, persatuan dan persaudaraan".

Sehari sebelumnya, di depan ribuan orang dan puluhan kamera ia berkata: "Orang-orang yang melakukan pembakaran bisa dilihat di TV. Mereka bisa dikenali dari pakaian mereka".

Ia tidak menguraikan lebih lanjut, tapi serangan terselubung terhadap Islam ini ironisnya, membuat saya makin relijius.

Saya mulai memakai jilbab ketika berusia 16 tahun.

Saya pindah ke Negara Bagian Uttar Pradesh di utara untuk sekolah di Aligarh Muslim University, dan mulai banyak bertemu perempuan berjilbab.

Itu adalah momen penuh inspirasi bagi saya, dan saya putuskan untuk menjadikan jilbab bagian dari kepribadian saya.

Kini saya berusia 22 tahun. Saya merasa terpanggil untuk berdiri melawan misinformasi yang disebarkan terang-terangan terhadap agama saya dan konstitusi negara saya.

Saya ingin menyuarakan kritik terhadap kebijakan diskriminatif dan kondisi ekonomi yang goyah.

Namun tiap kali, saya ditolak dengan alasan `antikebangsaan` atau `anti-Hindu` dan dipaksa mundur ke kegelapan.