Logo BBC

Pengakuan Muslim India Diperlakukan sebagai Warga Negara 'Kelas Dua'

Rikat Hashmi berkata, ia kini merasa cemas hidup sebagai seorang Muslim di India, sesuatu yang tak pernah terjadi di masa kecilnya. - Nikita Deshpande/BBC
Rikat Hashmi berkata, ia kini merasa cemas hidup sebagai seorang Muslim di India, sesuatu yang tak pernah terjadi di masa kecilnya. - Nikita Deshpande/BBC
Sumber :
  • bbc

Saya serta kakak dan adik akan ke rumah mereka ikut merayakan festival Navratri (sembilan malam) untuk merayakan kemenangan kebaikan atas kejahatan.

Beberapa teman yang beragama Hindu akan datang makan nasi biryani yang dicampur daging dan rempah berlimpah.

Tak ada masjid di sekitar kami, tapi tak masalah. Ayah tidak terlalu taat beragama, sementara ibu melakukan salat lima kali sehari di rumah.

Saya bersekolah di sekolah Hindu, tapi perbedaan agama tidak pernah jadi masalah.

Hanya sekali seorang anak bertanya kepada saya: `katanya Muslim tidak mandi setiap hari ya` dan saya pun tertawa. Jawab saya: "Kami Muslim tentu saja mandi setiap hari".

Agama menjadi bagian hidup kami, tapi saya tak pernah terlalu sadar akan identitas sebagai Muslim.

Sampai sekarang.

Kekuatan dari luar sedang memecah belah kami, dan saya tak yakin apakah pengalaman masa kecil ini bisa bertahan.

Kami mulai dapat cap sebagai "pemakan daging", pemerkosa yang merusak masyarakat, teroris yang membela Pakistan dan senang memualafkan orang Hindu, serta sebagai minoritas akan mengambil alih negara.

Kenyataannya, kami sedang menjadi warga negara kelas dua yang harus hidup dengan ketakutan.