Logo WARTAEKONOMI

E-Commerce yang Paling Sering Dikunjungi Selama 2019

Persaingan E-Commerce, Siapa Juaranya? Si Hijau atau Si Oranye?. (FOTO: Agus Aryanto)
Persaingan E-Commerce, Siapa Juaranya? Si Hijau atau Si Oranye?. (FOTO: Agus Aryanto)
Sumber :
  • wartaekonomi

Sepanjang tahun 2019, website Tokopedia menjadi e-commerce paling sering dikunjungi dengan jumlah kunjungan 65,95 juta per bulan. Setelah itu disusul Shopee dengan 55,96 juta kunjungan, Bukalapak dengan 42,87 juta kunjungan, Lazada dengan 27,99 juta kunjungan, dan Blibli dengan 21,29 juta kunjungan.

Demikian terungkap dalam hasil survei perilaku belanja online 2019, Pusat Data dan Analisa Tempo Media Group. Survei sendiri dilakukan terhadap 10 e-commerce terkemuka di Indonesia. Lima lainnya adalah JD.ID, Bhinneka, Sociolla, Orami, dan Ralali dengan tingkat kunjungan 3-5 juta per bulan.

Baca Juga: Soal Aturan E-Commerce, Pelaku Industri: Bikin Para Penjual Kabur!!

Jumlah dilihat dari banyaknya pengunjung yang mengakses e-commerce melalui website (most visited website). Sementara, jika dilihat dari pengguna smartphone (highest montly active user), pengguna terbanyak ternyata adalah Shopee, disusul Tokopedia, Bukalapak, Lazada, dan JD.ID. 

Jika dilihat berdasarkan gender, perempuan paling banyak mengunjungi Shopee sebanyak 50?n Tokopedia 30%. Sementara untuk laki-laki paling banyak mengunjungi Tokopedia sebanyak 45?n Bukalapak 20%.

"Kesimpulannya, Tokopedia dan Shopee menjadi e-commerce terpopuler dengan tingkat awareness 90?n Shopee 80%, disusul Bukalapak dan Lazada 60%, dan Blibli 40%," jelas Ai Mulyani, Head of Research and Data Analysis Tempo (PDAT), dalam diskusi bertema Juara E-Commerce 2019, Rabu (18/12/2019).

Rezki Yanuar, Country Brand Manager Shopee, mengatakan, tahun 2019 menjadi tahun yang menarik untuk e-commerce sebab banyak transaksi yang terjadi berulang kali memecahkan rekor. Itu menandakan gairah belanja online akan terus ada. "Di event 12.12 kemarin, kami catatkan transaksi Rp1,25 triliun hanya dalam 24 jam. Itu luar biasa," kata Rezki.

Menurutnya, di tahun 2020 belanja online masih akan terus tumbuh. Itu dipicu segmen milenial yang terus tumbuh karena kalangan itu memiliki kreativitas yang tinggi. Mereka juga mengajari orang tua mereka untuk belanja online.

Kalau dari sisi geografis, 70 persen masih dipegang Jawa. Namun, menurut Rezki, potensi luar Jawa juga akan terus berkembang. Pembeli akan terus bertambah. Dari sisi penjual, juga akan tumbuh sangat signifikan. Tahun depan seller dari luar Pulau Jawa juga akan bertambah. 

"Dari akses sendiri makin dipermudah oleh infrastruktur yang dibangun. Itu memberikan ruang e-commerce akan terus berkembang," jelas Rezki. 

Sementara, William Hadibowo, VP of Business Development Blibli, menambahkan, dari sekian banyak pemain e-commerce, mereka memiliki positioning dan segmen yang berbeda-beda. Itu yang menjadi kunci setiap pemain e-commerce bisa bertahan.

Blibli sendiri memosisikan diri sebagai e-commerce dengan shoping experience in hand yang memberikan pengalaman menarik mulai dari pengiriman same day, bisa di-return, hingga barang dijamin original.

"Ke depan, Omni shanel tidak hanya online, tapi bisa ditemukan di mana-mana," ujar William.