Di Mana Posisi Indonesia Terkait Kasus Minoritas Uighur di China?
![Reuters/T. Peter](https://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2019/12/10/5def1330ca4b8-pemerintah-cina-akan-terus-berikan_665_374.jpg)
- dw
Menurut data yang dirilis Kemlu RI, Cina adalah mitra dagang terbesar Indonesia, dengan total nilai perdagangan kedua negara pada 2018 mencapai 72,6 miliar dolar AS. Selain itu, Cina juga adalah investor asing ketiga terbesar, dengan total nilai investasi pada tahun 2018 mencapai 2,3 miliar dolar AS.
Jika saat ini hubungan Indonesia dan Cina terkesan hangat, ternyata tidak selalu berjalan demikian. Pada kenyataannya, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Cina terbilang cukup rumit. Setelah sempat membeku pada tahun 1967, hubungan kedua negara baru kembali dinormalisasi pada awal tahun 1990-an.
Namun kemudian pecah kerusuhan yang bersifat rasial di Medan pada tahun 1994. "Pada saat itu pemerintah Indonesia menganggap Cina telah mencampuri urusan (dalam negeri) Indonesia. Lalu 1998 ada juga kerusuhan etnik namun saat itu (pemerintah) Cina menahan diri, tapi yang bergerak (bersuara kritis) adalah komunitas diaspora Tionghoa internasional baik itu di Taiwan, Hong Kong maupun dari Cina daratan," ujar Nanto dari LIPI kepada DW Indonesia.
Meski telah kembali memiliki hubungan diplomatik, Nanto mengakui bahwa pada level emosi di tingkat masyarakat, masih ada dua hal penting yang tetap membayangi hubungan antara masyarakat Indonesia dan Cina, yaitu aspek komunisme dan sentimen Cina itu sendiri.
Padahal, ia mengatakan, yang ada dalam benak masyarakat Indonesia terhadap Cina bisa jadi tidak sesuai dengan kenyataan di sana, semikian pula sebaliknya.
"(Persepsi) itu masih ada sampai saat ini. Ini adalah pekerjaan rumah hubungan kedua negara. Pada level hubungan antara elit telah tinggi, tapi pada level masyarakat kita masih punya celah-celah mispersepsi," ujar Nanto.
ae/vlz (berbagai sumber)