Usia 94 Tahun, PM Mahathir Ungkap Rahasia Panjang Umur
- tvOne / Totok Suryanto
VIVA – Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengimbau masyarakat di Malaysia untuk membaca berita dan surat kabar setiap hari, untuk membantu menjaga agar pikiran tetap aktif.
Mahathir mengatakan, ketika seseorang sedang berbicara atau berpidato, maka ingatan akan kata-kata atau suatu ungkapan akan mudah untuk dilakukan ketika rajin membaca. Namun jika seseorang jarang membaca, maka kata-kata tersebut tidak akan datang secara spontan saat berbicara atau berpidato.
"Membaca koran setiap hari juga membantu menjaga pikiran tetap aktif dan meningkatkan kapasitas untuk membentuk kata dan frasa," kata Mahathir, seperti dilansir The Star, Senin 16 Desember 2019.
"Biasanya bagi orang tua lebih mudah mengingat insiden di masa lalu daripada yang belum lama terjadi. Tapi bahkan ini dapat diperbaiki dengan membaca dan berbicara," imbuhnya.
Perdana menteri berusia 94 tahun itu juga menjawab satu pertanyaan yang kerap kali ditanyakan orang kepadanya, yaitu kemampuannya untuk memimpin suatu negara di usianya yang tidak lagi muda.
“Saya merasa berkewajiban untuk menjelaskan tentang pengalaman saya walau pun itu tidak berdasarkan studi ilmiah. Terus terang, saya tidak tahu bagaimana saya apa adanya. Yang bisa saya katakan adalah, saya beruntung tidak menderita penyakit yang memperpendek hidup seseorang," ungkapnya.
Dia mengaku pernah mengalami serangan jantung 30 tahun yang lalu, tetapi ia tetap selamat. Menurutnya setiap individu punya kendali untuk melakukan yang terbaik agar tetap sehat dan hidup sampai usia lanjut.
“Disiplinkan diri atau kemampuan untuk mengendalikan apa yang bisa kita lakukan dalam hidup untuk menyelamatkan jiwa. Kita harus selalu berusaha mengendalikan keinginan kita," kata Mahathir.
PM ke-7 Malaysia itu mengungkapkan kebiasaan makan yang baik adalah resep utamanya tetap sehat, di mana orang harus makan untuk hidup bukan hidup untuk makan.
“Tubuh tidak benar-benar membutuhkan banyak makanan kecuali ketika seseorang masih muda dan tumbuh. Bagi mereka, makanan dibutuhkan untuk memastikan pertumbuhan tubuh yang baik. Meski begitu, jumlah makanan tidak boleh lebih dari yang dibutuhkan," ungkapnya menjelaskan.
“Obesitas sering terjadi setelah makan berlebihan bahkan di antara anak-anak dan orang muda. Dan obesitas tidak baik untuk kesehatan dan umur panjang," lanjutnya.
Mahathir mengatakan, masalah obesitas biasanya dimulai pada usia 40, karena kecenderungan pada usia itu adalah makan sebanyak makanan enak yang tersedia dan ketika makanan enak, lebih dari itu akan diambil.
Perut merespons asupan yang lebih besar dengan menjadi lebih besar dan ketika ini terjadi, lebih banyak makanan diperlukan untuk meredakan rasa lapar. Ini menghasilkan kenaikan berat badan padahal obesitas buruk bagi kesehatan.
Dengan tubuh sebesar itu, jantung harus bekerja lebih keras untuk mengirimkan darah dan menyerap makanan ke tubuh yang kelebihan berat badan dan untuk mengatasi pekerjaan yang lebih berat; jantung membesar sementara tekanan darah naik, membawa segala macam gejala dan penyakit terkait.
"Jadi untuk menghindari penyakit tekanan darah, makan lebih sedikit dan jangan bertambah gemuk. Selain jantung, organ tubuh lainnya seperti hati, ginjal, dan pankreas semuanya akan terlalu stres. Salah satu dari organ-organ ini dapat gagal dan memperpendek umur," katanya.