Buka-bukaan, Beda Kepemimpinan Erick Thohir dan Rini Soemarno di BUMN

Sertijab Menteri BUMN Erick Thohir
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Setiap pemimpin di Kementerian Badan Usaha Milik Negara memiliki karakter yang berbeda-beda. Hal itu juga terlihat dari gaya kepemimpinan Menteri BUMN saat ini, Erick Thohir dengan Menteri BUMN sebelumnya, Rini Soemarno.

Eks Dewan Pakar TKN Prabowo Ditunjuk Jadi Komisaris Utama Antam, Simak Sosoknya

Meski begitu, Kepala Bagian Protokol dan Humas Kementerian BUMN, Ferry Andrianto, menuturkan langkah yang dilakukan Erick Thohir saat ini tentunya merupakan hasil dari pertimbangan, masukan yang sudah dilakukan Menteri sebelumnya.

Dia menuturkan, sikap 'bersih-bersih' Erick di BUMN belakangan ini merupakan tuntutan masyarakat dan juga Presiden Joko Widodo, agar BUMN bisa menjadi lokomotif ekonomi dan bisa mencapai go global pada 2024.

Sah! Simon Aloysius Mantiri Jadi Dirut Pertamina Gantikan Nicke Widyawati

"Bagaimana cara mencapainya, tentunya ini harus extra effort bahwa Pak Erick harus memulai suatu proses yang jelas untuk membangun BUMN yang sangat besar dengan aset Rp8.000-an triliun dan laba Rp200 triliun," kata Ferry dalam diskusi di Kedai Sirih Merah, Jakarta Pusat, Sabtu, 14 Desember 2019.

Dia melanjutkan, tugas ini tentunya bukan hal yang main-main. Langkah Erick Thohir untuk melakukan bersih-bersih diharapkan bisa menciptakan pimpinan BUMN dari sisi kepengurusan yang lebih profesional. Selain itu juga perlu dibangun tim kerja yang solid dan kompak dari pengurus BUMN. 

Pegawai Sisa 7 Orang, Pemerintah Resmi Bubarkan BUMN PT PANN

Namun begitu, dia mengakui bahwa masyarakat harus ikut mengawasi Kementerian BUMN dengan maksimal. BUMN, kata dia harus dikelola secara transparan dan akuntabel.

"Makanya ketika BUMN itu kurang terbuka ya mungkin bisa disalahtafsirkan ada apa BUMN? Ketika kinerja kita tidak bisa transparan ke masyarakat," kata dia.

Dia pun mengakui, pada periode sebelum Erick Thohir, informasi dari BUMN memang belum sempurna. Sehingga diharapkan ke depannya masyarakat betul-betul bisa mengawasi, dan pemerintah akan lebih terbuka.

"Makanya mungkin dirasakan periode sebelumnya informasinya relatif belum sempurna, sehingga banyak informasi yang beredar baik di media mainstream maupun media sosial itu informasi-informasi yang dirasa belum utuh, belum lengkap," kata dia.

Menurutnya, BUMN di era Rini Soemarno juga banyak yang melakukan kinerja dengan baik sekali. Namun, dia menegaskan banyak informasi belum utuh yang tersampaikan di era Rini Soemarno.

"Sebab pada kenyataannya media itu sangat pintar menggali informasi dari mana saja. Nah kalau kita tidak bisa menyiapkan informasi yang akurat, meng-update perkembangan kinerja BUMN secara berkala dan terukur, tentunya ini akan merugikan BUMN sendiri," kata dia. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya