Siap-siap, Korut Mau Luncurkan 'Hadiah Natal' untuk Amerika

Pertemuan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un (kiri) dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan) di Hanoi, Vietnam
Sumber :
  • twitter.com/@WhiteHouse

VIVA –  Amerika Serikat memperingatkan Korea Utara tentang konsekuensi yang akan mereka dapatkan, jika kembali melakukan uji coba senjata di Tahun Baru. Beberapa waktu terakhir, Korea Utara bersumpah akan memberikan 'Hadiah Natal' yang tidak menyenangkan, jika AS tidak menepati janji pembicaraan denuklirisasi akhir tahun ini.

AS dan Korsel Gelar Latihan Perang, Korut Pamer Kapal Selam Rudal Nuklir

Dalam sesi Dewan Keamanan PBB tentang Korea Utara, Duta Besar AS Kelly Craft menyuarakan keprihatinannya bahwa negara otoriter itu kembali mengindikasikan akan menguji rudal balistik antarbenua, yang dirancang untuk menyerang Amerika Serikat.

"Uji coba rudal dan nuklir tidak akan memberikan keamanan yang lebih besar bagi Korea Utara. Kami yakin bahwa Korut akan berpaling dari permusuhan dan ancaman lebih lanjut, dan bukannya membuat keputusan berani untuk terlibat dengan kami," ujar Craft, seperti dilansir Channel News Asia, Kamis 12 Desember 2019.

Iran Tolak Desakan AS untuk Negosiasi Nuklir

Craft mengingatkan jika Korut bertindak sebaliknya, maka Dewan Keamanan harus siap untuk mengeluarkan tindakan yang sesuai. Dia menyebut uji coba yang terus dilakukan Korut sagat kontraproduktif dan telah melanggar resolusi DK PBB.

Dia juga menegaskan bahwa Amerika Serikat dan Dewan Keamanan sama-sama memiliki tujuan yang jelas, bukan hanya memberikan batas waktu.

Kim Jong-un Kembali Luncurkan Rudal Balistik Nuklir di Laut Kuning

"Kami tetap siap untuk mengambil tindakan secara paralel dan secara bersamaan langkah konkret menuju perjanjian ini. Kami fleksibel dalam cara kami untuk menghadapi masalah ini," ujarnya menegaskan.

VIVA Militer: Presiden Iran, Masoud Pezeshkian

Trump Ancam Perang Jika Iran Tolak Berunding soal Nuklir, Pezeshkian: Terserah

Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa, 11 Maret 2025, mengatakan bahwa ia tidak akan bernegosiasi dengan pemerintahan Trump di AS

img_title
VIVA.co.id
12 Maret 2025