Genjot Kinerja, Bisnis Logistik Kibif Go Digital
- Dokumentasi Kibif.
VIVA – PT Estika Tata Tiara Tbk atau Kibif mengembangkan sayap bisnisnya ke sektor logistik dengan layanan berbasis digital. Upaya itu dilakukan untuk bisa lebih memasarkan daging sapi dan produk-produk olahan guna memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat.
Direktur Utama PT Estika Tata Tiara Tbk Yustinus Sadmoko pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Kibif di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, hari ini mengatakan, BEEF Logistic Go Digital akan melibatkan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam pengembangan kapasitas usahanya secara modern.
“Pesatnya dinamika perkembangan e-Commerce pada era digital saat ini, tentu saja harus didukung ekosistem yang lebih baik, termasuk layanan logistiknya," kata ujar Yustinus dikutip dari keterangannya, Rabu 11 Desember 2019.
Pada kesempatan itu, Kibif menjelaskan rencana serta langkah-langkah konkret yang akan dilakukan perseroan dalam meningkatkan kapasitas produksi dan kinerja pada 2020.
Selain itu, penandatangan Nota Kesepahaman antara Kibif dan PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dalam pengembangan sistem logistik berbasis digital pun dilakukan. Penandatanganan dilakukan oleh Yustinus dengan Chief Investment Officer (CIO) IIF, Harold Tjiptadjaja.
“Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kibif dan IIF adalah sebuah rangkaian dari langkah konkret Kibif untuk mengembangkan sistem Logistik yang didukung oleh IIF,” kata Yustinus.
Dalam kesempatan sama, Harold menilai, kerja sama ini dapat meningkatkan peran swasta dalam pengembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
"Khususnya yang mengindahkan prinsip-prinsip social and environmental untuk pembangunan berkelanjutan," singkatnya.
Yustinus menambahkan, pada 2020 Kibif akan mengalokasi dana sebesar Rp240 miliar untuk pengembangan investasi dan menaikkan kapasitas produksi di Cikarang Plant, Jawa Barat, dari 300 ton per bulan menjadi 1.000 ton per bulan. Selain itu, Kibif juga akan meningkatkan kapasitas produksi pabriknya yang berlokasi di Subang, Jawa Barat menjadi 500 ton per bulan.
Sementara itu di Subang Plant, katanya, sedang dilakukan perluasan bangunan seluas 1,2 hektare. Sehingga dapat menambah kapasitas processing menjadi 2.000 ton per bulan dan kapasitas cold storage meningkat menjadi 3.000 ton per bulan.
Ada pun fasilitas di Salatiga Plant yang berlokasi di Salatiga, Jawa Tengah, difungsikan sebagai penghasil produk olahan roti dan dimsum. Di mana pada 2019 kapasitas produksinya naik 50 persen menjadi 18 ton per hari, dengan cold storage sebesar 200 ton.
Direktur Pemasaran PT Estika Tata Tiara Tbk Grace Adoe menyatakan, sejak melantai di bursa pada Januari 2019, Kibif terus melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan kinerja perseroan.
Dia mengatakan, saat ini Kibif mulai menggarap ranah e-logistic di Indonesia dengan target UMKM dan perusahaan korporasi. Pelibatan UMKM dalam sistem logistik Kibif sangat penting karena 96 persen pelaku bisnis di Indonesia bergerak di sektor UMKM.
“UMKM adalah pilar utama pembangunan ekonomi Indonesia,” kata Grace.
Menurut Grace, UMKM merupakan bidang usaha yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar serta memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat.
“UMKM juga berperan signifikan dalam pemerataan dan peningkatan pendapatan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mewujudkan stabilitas nasional,” kata Grace.