Mahathir Mohamad Janji Serahkan Kekuasaan ke Anwar Ibrahim Usai APEC
- bbc
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad - perdana menteri tertua di dunia - berjanji akan menyerahkan kekuasaan kepada penerusnya, Anwar Ibrahim, meskipun Anwar baru saja mendapat tuduhan baru kasus pelecehan seksual.
Akan tetapi, menurut Mahathir kepada kantor berita Reuters dalam wawancara khusus, kekuasaan tidak diserahkan sebelum pertemuan puncak Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), di mana Malaysia menjadi tuan rumahnya.
"Saya telah berjanji untuk menyerahkan (kepemimpinan) dan itu akan saya lakukan. Saya berpikir, kalau saya serahkan sebelum pertemuan puncak APEC, itu akan jadi gangguan," ungkap pria berusia 94 tahun itu.
"Sejauh yang saya ketahui, saya mundur dan saya menyerahkan tongkat kepemimpinan kepadanya. Jika rakyat tidak menginginkannya, itu persoalan mereka, tetapi saya akan melakukan apa yang telah saya janjikan... terlepas dari tuduhan apapun yang muncul. Saya telah berjanji, saya akan menepatinya."
Saat ditanya apakah serah terima jabatan itu akan dilangsungkan pada Desember 2020, Mahathir menjawab: "Kita akan lihat ketika saatnya tiba."
Hubungan yang bergolak antara kedua pria tersebut - sekutu yang berubah menjadi saingan sengit yang kemudian kembali bersatu untuk merebut tampuk kekuasaan - telah membentuk situasi politik di negeri jiran selama puluhan tahun.
Secara tak terduga, pada 2018, Mahathir terpilih sebagai kepala pemerintahan koalisi, di mana partai pengusung terbesarnya dipimpin oleh Anwar Ibrahim, 72 tahun. Anwar sendiri telah dipenjara sebanyak dua kali untuk kasus terpisah, yaitu sodomi dan korupsi - dakwaan yang ia sebut bermotif politik.