Darurat Iklim, Uni Eropa Berharap pada Green Deal
- dw
Canfin mengatakan prioritas utama untuk Green Deal akan menjadi target yang mengikat secara hukum untuk 2030 dan 2050. Tanpa itu, maka hanya akan menjadi "rencana aksi dan akan dilihat sebagai kemunduran yang mengecewakan."
Baca Juga: Ambisi Perlindungan Iklim Pemimpin Baru Uni Eropa, Ursula von der Leyen
Komisi Eropa tidak akan menanggapi kritik terhadap rancangan agendanya sebelum laporan dirilis. Namun, seorang juru bicara mengatakan kepada DW bahwa komisi tersebut bermaksud untuk menyajikan rencana yang akan membantu Eropa mencapai "ambisi iklim", sementara mendorong tindakan serupa di seluruh dunia. "Kami akan mendorong mitra kami untuk melangkah lebih jauh dan lebih cepat, karena kami akan melangkah lebih jauh dan lebih cepat," kata juru bicara itu.
Uni Eropa perlu 'meningkatkan ambisi'
Direktur Friends of the Earth Europe di Brussels, Jagoda Munic mengatakan kepada DW bahwa masih "terlalu dini" untuk menilai apakah Green Deal akan menjadi dorongan untuk perubahan.
Berdasarkan sebuah laporan yang diterbitkan oleh Badan Lingkungan Eropa (EEA) awal bulan ini, UE siap untuk melewatkan sebagian besar target iklim dan energi 2020. Lebih lanjut, dikatakan bahwa "tanpa tindakan segera selama 10 tahun ke depan" langkah-langkah yang ada menempatkan UE pada jalur untuk mengurangi emisi CO2 hanya 30% pada tahun 2030.
"Dalam lima tahun ke depan kita harus meningkatkan ambisi," tegas Munic. UE perlu memperkenalkan mekanisme untuk memotivasi negara-negara anggota yang enggan menindaklanjuti kebijakan lingkungan, menegakkan aturan, dan peraturan yang ada. ha/hp