IOD Hindia, Gejala Cuaca Bikin Dunia Kekeringan termasuk Indonesia
- bbc
Cuaca panas di Australia mempercepat terjadinya kebakaran semak tahun ini. - AFP
Dr Turner mengatakan iklim ekstrem dan keadaan cuaca yang disebabkan IOD diperkirakan akan semakin umum terjadi karena peningkatan emisi gas rumah kaca.
Lewat kajian tahun 2014 yang diterbitkan di Nature, para ilmuwan di Australia, India, China dan Japan membuat model pengaruh CO2 dan IOD ekstrem seperti yang terjadi di tahun 1961, 1994 dan 1997.
Dengan asumsi bahwa emisi terus meningkat, mereka memperkirakan frekuensi kejadian IOD positif akan meningkat dari satu kali setiap 17,3 tahun menjadi satu kejadian setiap 6,3 tahun di abad ini.
"Negara-negara di bagian barat Samudra Hindia, di pantai Afrika, akan lebih sering mengalami banjir dan curah hujan yang tinggi. Akan terjadi pengaruh yang lebih buruk pada tanaman pangan dan infrastruktur," kata Turner.
Di pihak lain di bagian timur Samudra Hindia, kepulauan di bagian barat Indonesia akan lebih sering mengalami kekeringan dan penurunan curah hujan di masa depan.