8 Mitos Vaksin di Balik Wabah Campak: Autisme hingga Konspirasi Barat
- bbc
2. `Sistem imun anak tidak dapat menanggung banyak vaksin`
Bayi dan balita harus mendapatkan setidaknya 11 vaksin sebelum mereka berusia dua tahun. Namun sejumlah orang tua khawatir sistem imun anak mereka akan mengalami tekanan akibat vaksin tersebut.
Kekhawatiran utama didasarkan pada sistem kerja vaksin yang memasukkan virus atau bakteri penyebab penyakit tertentu ke dalam tubuh.
Para ilmuwan menggunakan versi lain bakteri sehingga tidak benar-benar memicu penyakit.
Tujuan utama vaksin justru mempersiapkan tubuh untuk beraksi saat berkontak dengan `penyakit sesungguhnya`.
"Bayi mengembangkan kemampuan merespons antibodi (zat yang bisa memicu imun tubuh) bahkan sebelum mereka lahir," kata dokter anak asal Amerika Serikat, Paul Offit.
Kajian Offit itu dianggap satu dari sedikit pembuktian ilmiah atas hubungan vaksin dan sistem imun bayi.
"Dalam beberapa jam setelah kelahiran, bayi dapat mengaktifkan imun terhadap vaksin," kata Offit.
Peningkatan kualitas tempat hidup dapat menurunkan penyebaran campak. - Getty Images
3. `Penyakit sudah hilang sebelum vaksinasi`
Argumentasi ini dapat terjadi dan terbukti setara dengan dampak vaksin. Namun argumen itu harus didukung situasi sosial ekonomi yang lebih baik: sanitasi dan nutrisi, misalnya.
Benar bahwa situasi tersebut dapat menurunkan kemunculan penyakit sebelum vaksinasi. Namun percepatan penurunan infeksi penyakit menunjukkan bahwa vaksin memegang peran vital.
Merujuk data Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit Amerika Serikat misalnya, jumlah kematian akibat campak menurun dari 5.300 kasus pada tahun 1960 ke angka 450 pada 2012.