8 Mitos Vaksin di Balik Wabah Campak: Autisme hingga Konspirasi Barat
- bbc
Namun persentase imunisasi awal secara global terhenti di angka 85?ri setidaknya 95% yang dibutuhkan untuk mencegah wabah.
Di Madagaskar misalnya, vaksinasi campak diperkirakan hanya mencapai 58?ri total penduduk.
Ini adalah dampak berbagai mitos tentang vaksin yang telah beredar begitu lama dan tentang luasan wabah yang disebut telah menyempit.
Fenomena tersebut terjadi walau bukti ilmiah menunjukkan sejumlah manfaat vaksinasi.
Hubungan kausalitas yang keliru antara vaksin dan autisme dinyatakan sejumlah kajian akademik. - Getty Images
1. `Vaksin dapat memicu autisme`
Tingkat imunisasi yang menurun di negara Barat selama beberapa dekade terakhir berkaitan dengan ahli bedah asal Inggris, Andrew Wakefield.
Wakefield menyebut vaksin MMR untuk campak, penyakit gondok, dan rubela merupakan penyebab kasus autisme yang meningkat di kalangan anak-anak Inggris.
Pernyataan itu muncul dalam artikel Wakefield yang terbit tahun 1997 di jurnal kesehatan prestisius, The Lancet .
Sejumlah kajian menyangkal hubungan kausalitas antara vaksin tersebut dengan autisme. Belakangan, The Lancet menarik artikel itu. Wakefield juga dicoret dari daftar perkumpulan ahli medis Inggris.
Bagaimanapun, setelah pernyataan keliru Wakefield, tingkat vaksinasi MMR di Inggris turun dari 92% pada 1996 menjadi 84% pada 2002.
Persentase itu perlahan meningkat ke angka 91%, walau masih di bawah batas aman yang dianjurkan WHO yaitu 95%.
Keanggotaan Andrew Wakefield dicoret dari daftar praktisi medis Inggris. - Getty Images