Logo DW

Survei Pendidikan Dunia, Indonesia Peringkat 72 dari 77 Negara

picture-alliance/dpa/M. Irham
picture-alliance/dpa/M. Irham
Sumber :
  • dw

Budi kembali menegaskan bahwa sejumlah permasalahan yang dihadapi Indonesia, seperti kesejahteraan guru, pada akhirnya bermuara kepada kompetensi seorang pengajar atau guru itu sendiri.

“Singapura memang menekankan kerja keras. Jadi bukan mengurangi jam belajar, kalau saya lihat. Kalau kita kan menekankan pada iman dan taqwa, serta anak berbahagia, itu repot juga. Belajar itu sesuatu yang serius dan perlu disiplin bukan supaya sekedar anak terlihat bahagia, anak beriman dan bertaqwa,” jelasnya.

Tinggalkan sistem pendidikan kuno

Budi menambahkan bahwa sistem pendidikan di Indonesia masih terlalu kuno atau ia sebut ‘feodalistik’, sehingga kurang menghargai kebebasan berpikir.

Budi menambahkan bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim harus berani menyederhanakan kurikulum, serta mengurangi aturan-aturan dan belenggu untuk menciptakan kebebasan pendidikan.

“Jadi yang feodalistik itu mesti dihilangkan mesti ada kesetaraan mesti ada open source.

Saya kira Nadiem, dia lima tahun ini memulai dan tidak akan bisa distop lagi, dia sudah buka pintu gerbangnya dan harus dilaksanakan,” paparnya.