RI Dorong Demokrasi Inklusif dan Peran Perempuan di Asia Pasifik
- Siaran pers
VIVA – Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi mengatakan, proses demokrasi memerlukan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Demokrasi berhasil, ketika demokrasi tersebut bersifat inklusif, serta semua orang berkesempatan berkontribusi dalam demokrasi.
Hal itu disampaikan Retno, saat membuka Bali Democracy Forum (BDF) ke-12, Kamis, 5 Desember 2019. Penyelenggaraan BDF tahun ini mengusung tema 'Democracy and Inclusivity'. Forum dihadiri oleh perwakilan dari 90 negara dan tujuh perwakilan organisasi internasional, serta melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan.
"Keterlibatan inklusif tanpa memandang latar belakang menjadi keniscayaan dalam demokrasi, dan inilah esensi dari sebuah demokrasi yang inklusif. Bagi Indonesia, demokrasi yang inklusif bisa didorong jika kepercayaan publik terhadap demokrasi bisa dijaga," kata Retno dalam pernyataan resminya, Kamis.
Retno mengatakan, beberapa waktu terakhir situasi dunia masih diwarnai ketidakpastian, di mana political discontent terjadi di beberapa negara. Gejala ini dialami oleh banyak negara di dunia, sehingga keberlangsungan demokrasi, khususnya di kawasan Indo-Pasifik harus terus diperjuangkan.
"Terdapat keterkaitan erat antara inklusivitas dengan kerapuhan sebuah negara. Terkait demokrasi, peran perempuan harus terus ditingkatkan dan keterlibatan pemuda sebagai pilar demokrasi masa depan harus terus diperjuangkan," ujar Retno.
Untuk itu, pemberdayaan perempuan juga menjadi sorotan dalam forum tahunan tingkat menteri ini. Dalam ministerial panel bertajuk 'Women Leadership, Inclusion and State of Democracy', menteri luar negeri perempuan dari beberapa negara yakni Australia, Indonesia, Kenya dan Namibia, akan berbicara. Mereka akan saling berbagi mengenai partisipasi perempuan di dalam politik, penyusunan kebijakan publik dan aspek lainnya.
Selama 12 tahun penyelenggaraan, BDF memiliki peran besar dalam membangun arsitektur demokrasi di kawasan Asia Pasifik. Tidak hanya menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan menjalankan demokrasi, BDF juga telah bertransformasi menjadi sarana membangun jaringan dan kerja sama pembangunan demokrasi dan good governance, khususnya di kawasan.