Logo DW

Jerman Usir Dua Diplomat Rusia karena Kasus Pembunuhan di Berlin

picture-alliance/dpa/T.Brakemeier
picture-alliance/dpa/T.Brakemeier
Sumber :
  • dw

Kejaksaan Federal Jerman mengumumkan pada hari Rabu (04/12) bahwa mereka akan mengambil alih penyelidikan atas pembunuhan seorang pencari suaka Georgia di Berlin.

Kejaksaan di Berlin mengatakan bukti-bukti yang ada menunjukkan keterlibatan pemerintah Rusia. Dua diplomat Rusia yang diduga kuat terlibat sudah diusir pulang ke negaranya.

Dalam sebuah pernyataan, jaksa penuntut mengatakan ada "bukti cukup" yang menunjukkan bahwa pembunuhan pria asal Georgia itu dilakukan atas instruksi pemerintah Rusia atau Chechnya.

Kementerian Luar Negeri membenarkan bahwa dua pekerja di Kedutaan Rusia di Berlin telah diusir.

Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut pengusiran diplomatnya sebagai "langkah yang tidak bersahabat, tidak beralasan" dan berjanji untuk menanggapi.

Akhir Agustus lalu, warga Georgia Zelimkhan Khangoshvili yang berusia 40 tahun ditembak mati dalam sebuah dalam "pembunuhan gaya eksekusi" di taman kota Kleiner Tiergarten di Berlin. Tersangka utama dalam kasus ini, seorang warga negara Rusia berusia 49 tahun, melakukan penembakan itu di siang bolong dan melarikan diri dengan sepeda.

Kasus pembunuhan itu sejak awal menimbulkan kecurigaan adanya keterlibatan pemerintahan Rusia, meskipun Moskow membantah terlibat.

Zelimkhan Khangoshvili adalah seorang pencari suaka keturunan Chechnya dari Georgia yang pernah berperang melawan Rusia sebagai separatis selama Perang Chechnya Kedua dari 1999 - 2009. Dia juga dikenal dengan identitas keduanya "Tornike K.", nama yang digunakan oleh jaksa penuntut Jerman. Setelah perang, dia dilaporkan sempat bekerja di Ukraina dan Georgia melawan kepentingan Rusia.

Tahun 2016, Zelimkhan Khangoshvili mengajukan permohonan suaka di Jerman, setelah ada beberapa kali upaya pembunuhan terhadapnya di Georgia. Namun permohonan suakanya ditolak dan dia dijadwalkan untuk dideportasi

Mantan istrinya, Manana Tsatieva, sebelumnya pernah mengatakan kepada DW: "Kami diperingatkan bahwa (pembunuhan) ini akhirnya akan terjadi."

hp/ae (dpa, afp, rtr)