Ratusan Migran di Hutan Bosnia Terancam Mati Membeku
- U-Report
VIVA – Ratusan imigran dan pengungsi terjebak di kamp sementara di hutan Bosnia dan harus berjuang untuk bertahan hidup dalam salju dengan suhu di bawah nol derajat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa beberapa pengungsi akan mati kecuali jika mereka segera dipindahkan.
Seorang utusan senior HAM yang mengunjungi kamp awal pekan ini menuntut penutupan segera. Namun seorang menteri pemerintah Bosnia mengatakan perlu waktu hingga satu bulan untuk memindahkan para pengungsi ke lokasi yang lebih aman.
"Manusia adalah manusia, bukan binatang. Anda tahu ini cuaca sangat dingin, kami tidak bisa tidur, tidak ada makanan," kata Mauloddin, seorang pengungsi Afghanistan yang mengungsi ke Eropa sekitar tiga tahun yang lalu.
Mauloddin adalah satu di antara sekitar 600 migran dari Timur Tengah dan Asia yang terjebak di kamp di Vucjak, bekas lokasi tempat pembuangan akhir sekitar delapan kilometer dari perbatasan Kroasia. Mereka ditempatkan di situ lantaran pemerintah Bosnia tidak menyepakati di mana harus menyelesaikannya.
Dilansir dari New York Times, Bosnia saat ini sedang berjuang untuk mengatasi peningkatan jumlah migran sejak Kroasia, Hongaria dan Slovenia menutup perbatasan mereka terhadap imigran tak berdokumen. Para migran berharap untuk mencapai Eropa Barat dan mencari pekerjaan di sana.
Sebelumnya, Menteri Keamanan Bosnia, Dragan Mektic mengatakan para migran akan dipindahkan ke lokasi dekat Ibu Kota Sarajevo bulan depan.
Namun sampai menunggu waktu tersebut, para migran harus menahan dingin yang membeku dan kemungkinan akan ada banyak yang jatuh sakit. Palang Merah adalah satu-satunya organisasi yang menyediakan makanan dan obat-obatan untuk para migran.