Imbal Hasil Reksa Dana 'Lebay', BEI Ajak Investor Waspada
- VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi memastikan, pihaknya akan memanggil para manajer investasi guna membicarakan masalah tingkat imbal hasil dari produk-produk reksa dana.
Hal ini menurutnya berkaitan dengan adanya sejumlah kasus pembekuan reksa dana, oleh pihak Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
"Rencananya nanti tanggal 10 Desember kita mau undang pelaku reksa dana, biar mereka yang menjelaskan. Karena ini ada yang mesti diluruskan," kata Inarno di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 4 Desember 2019.
Inarno mengakui, selama ini ada sejumlah mispersepsi terkait anggapan, bahwa manajer investasi yang tidak mampu memberikan kepastian imbal balik itu kurang menarik jika dibandingkan dengan mereka yang memberikan imbal balik tetap.
Padahal, lanjut Inarno, justru manajer investasi yang biasanya berani memberi kepastian soal imbal balik itu, bisa saja jatuh lebih dalam dibanding dengan mereka yang tidak menjanjikan kepastian apapun soal imbal balik.
"Padahal yang jatuh itu banyaknya yang menjanjikan. Mereka sering bilang 'Jangan khawatir', tapi carilah manajer investasi yang benar-benar oke dan jumlahnya besar daripada yang main-main," ujar Inarno.
Di sisi lain, Inarno berharap agar publik, khususnya para investor, tidak menggeneralisir begitu saja terkait kasus pembekuan sejumlah reksa dana oleh OJK itu.
Dia memastikan, kasus itu hanya lah ulah sebagian pihak saja, dan tidak bisa disamaratakan dengan produk reksa dana lain yang masih bermain dalam aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh para regulator.
"Jadi jangan digeneralisir dengan yang disanksi itu," ujarnya.