Cara Orang Indonesia Obati Kangen Tempe di Australia
- abc
Meski tidak mendapat penghasilan dari pengadaan kursus ini, Puji yang selain kuliah juga bekerja sebagai tutor sebanyak dua kali seminggu tidak merasakan adanya penyesalan.
"Meskipun kondisi keuangan kami pas-pasan, kami tetap yakin rezeki Insya Allah akan datang dari arah yang berbeda," kata Puji yang suaminya adalah dosen di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
"Alhamdulillah setiap suami ke Sydney untuk memberikan workshop, ada saja orang yang minta dipijat dia sehingga mendapat imbalan yang kalau dikumpulkan bisa membantu biaya tiket [pesawat dia]."
Setelah menyelesaikan pendidikan S3nya Puji mengatakan akan pulang ke Indonesia untuk kembali mengajar di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UII Yogyakarta.
Walau demikian, ia masih punya mimpi untuk membawa peneliti dari Indonesia yang dapat meneliti lebih jauh kendala membuat tempe di Australia.
"Meskipun [akan kembali ke Indonesia], saya masih punya angan-angan membawa peneliti dari UII untuk memberikan solusi yang tepat tentang kendala suhu dalam pembuatan tempe ini," kata dia.
"Dengan demikian persentasi keberhasilan membuat tempe akan lebih besar terutama di musim dingin." kata Puji.