BUMN Dapat PMN Tapi Rugi, Sri Mulyani Tunggu Evaluasi Erick Thohir
- Instagram @smindrawati.
VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku akan melakukan evaluasi terhadap Badan Usaha Milik Negara atau BUMN yang mengalami kerugian padahal disuntikan Penyertaan Modal Negara atau PMN. Setidaknya, hingga 2018, tercatat tujuh BUMN yang mendapat PMN namun malah merugi.
Sri mengatakan, evaluasi bersama tersebut akan dilakukan bersama dengan Menteri BUMN, Erick Thohir. Saat ini, pihaknya akan menunggu terlebih dahulu kebijakan yang akan ditempuh Erick Thohir dalam menyelamatkan kinerja keuangan BUMN yang terus mengalami kerugian.
"Nanti kami melihat, duduk bersama-sama, bagaimana rancangan beliau untuk memperbaiki kinerja dan bentuk policy yang dibutuhkan BUMN tersebut," kata dia di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin, 2 Desember 2019.
Meski begitu, dia enggan mengatakan, akan mengambil langkah pemotongan PMN bagi perusahaan-perusahaan yang terus merugi. Sebab, ditegaskannya, BUMN memiliki misi khusus pemerintah untuk membantu pembangunan Indonesia.
"Jadi kami bersama menteri BUMN bersama-sama terus melihat mana-mana yang memang perlu diperkuat? dalam bentuk apa penguatannya dan bagaimana misi pembangunannya tetap berjalan lebih akuntabel," tuturnya.
Sebelumnya, Sri mengungkapkan tujuh BUMN terus mengalami kerugian hingga 2018 padahal telah menerima PMN pada 2015. Tujuh BUMN itu yakni, PT Dok Kodja Bahari, PT Sang Hyang Seri, PT PAL, PT DI, PT Pertani, Perum Bulog dan PT Krakatau Steel.
"Seperti yang saya sampaikan tadi BUMN selalu mencari titik keseimbangannya antara misi pembangunan dia dan menjaga kesehatan dari neraca dan laporan keuangannya, karena dia sebagai entitas tentu harus tetap menjaga sustainabilitasnya agar misi pembangunannya tetap berjalan terus," tuturnya.