Ursula von der Leyen Dikukuhkan sebagai Presiden Komisi Uni Eropa
- dw
Anggota Parlemen Uni Eropa di Strasbourg dengan suara mayoritas pada hari Rabu (27/11) mengukuhkan Ursula von der Leyen sebagai pemimpin Uni Eropa, menggantikan Jean-Claude Juncker. Von der Leyen akan memulai masa jabatannya 1 Desember mendatang.
Di luar dugaan, Ursula von der Leyen mendapat dukungan 461 suara setuju, dengan, 157 suara menentang dan 89 suara abstain. Sambutan luas ini mengejutkan karena sebelumnya banyak pihak yang mengkritik pencalonannya.
Dalam pidato sambutannya, Ketua Komisi Uni Eropa yang baru itu mencanangkan target ambisius, membuat Uni Eropa sebagai kawasan "netral karbon" sampai tahun 2050. Banyak pihak meragukan tercapainya target itu. Namun Ursula von der Leyen menampik skeptisisme itu.
"Saya pikir, Anda memang harus ambisius karena upaya penanggulangan perubahan iklim tidak bisa menunggu," kata mantan Menteri Pertahanan Jerman itu kepada DW.
"Maksud saya, politik tidak bisa menunggu untuk bergerak. Kita harus berubah secara positif, atau kita akan menghadapi dampak sangat buruk bagi planet kita, artinya juga buruk bagi kita," ujar Ursula von der Leyen.
"European Green Deal"
Ketua Komisi Uni Eropa ini menyebut target barunya sebagai European Green Deal.
"Saya pikir, memang harus [menetapkan] tujuan ambisius, karena berdasarkan pengalaman saya bertahun-tahun dalam politik, semakin ambisius tujuan Anda, semakin Anda berupaya memperjuangkan pencapaiannya."