Perang Dagang Makin Membingungkan, Rp2 Triliun Modal Asing Keluar RI
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Bank Indonesia mencatat, aliran modal asing masih masuk ke Indonesia hingga 21 November 2019. Sejak awal tahun hingga tanggal tersebut, aliran modal asing yang masuk senilai Rp220,9 triliun, terdiri dari Rp174,5 triliun ke Surat Berharga Negara atau SBN, Rp45,3 triliun ke pasar saham dan sisanya Rp1,6 triliun ke obligasi korporasi.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, catatan tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan aliran modal asing yang masuk pada November 2018. Secara year to date, pada periode itu aliran modal asing yang masuk hanya Rp62,4 triliun, sedangkan sepanjang November 2018 saja hanya mencapai Rp34,25 triliun.
"Total Rp220,9 triliun ini jauh lebih besar dari aliran modal asing di tahun yang lalu," kata dia saat di Kompleks Perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Jumat, 22 November 2019.
Sementara itu, sepanjang satu pekan hingga 21 November 2019, Perry mengatakan bahwa aliran modal asing keluar dari Indonesia senilai Rp2 triliun, terdiri dari aliran modal asing yang keluar dari SBN sebesar Rp1 triliun, pasar saham Rp400 miliar dan Rp500 miliar dari obligasi korporasi.
Menurut Perry, aliran modal asing yang terjadi itu merupakan faktor musiman dan berupa investasi jangka pendek. Sebab, pada akhir tahun, investor mencermati besaran imbal hasil yang akan diperolehnya, apalagi penyelesaian perang dagang antara Amerika Serikat dan China masih belum jelas.
"Perundingan AS-Tiongkok masih belum ada tanda mengenai kesepakatan. Itulah yang memberi risk off di global, itulah yang menyebabkan investasi jangka pendek mengambil dana. Biasanya mereka akan kembali masuk di awal tahun," tegas Perry.
"Kami masih meyakini bahwa ini adalah kondisi normal dan terlihat bahwa nilai tukar bergerak stabil di sekitar Rp14 ribu sampai Rp14.100. Mekanisme pasar berlangsung secara baik, eksportir terus memberi supply ke valas, demikian juga perusahaan yang membayar utang luar negeri terpenuhi kebutuhannya," tambahnya.