Bahlil Optimis Penuhi Target Jokowi Soal Peringkat Kemudahan Berusaha
- VIVAnews/Fikri Halim
VIVA – Presiden Joko Widodo memberi target, bahwa kemudahan berusaha di Indonesia pada 2021 harus menyentuh peringkat 50-an. Kini, perizinan dan kemudahan berusaha, menjadi tanggungjawab sepenuhnya Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Kepala BKPM Bahlil Lahadila mengakui, bahwa target yang diinginkan Presiden itu adalah risiko bagi pihaknya untuk mencapainya.
"Sampai Desember seluruh perizinan terkait perizinan di kementerian/lembaga ini tanggung jawab dan risiko, alat ukurnya jelas kalau 73 enggak naik untuk 50, risiko di kami sendiri," kata Bahlil, dalam keterangan persnya di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis 21 November 2019.
Saat ini, komitmen investasi yang belum bisa dieksekusi atau on the pipeline mencapai Rp708 triliun. Maka ini menjadi tugasnya, untuk bisa segera merealisasikan.
Dia mengatakan, perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik atau online single submission (OSS), bisa diselesaikan dalam hitungan jam. Karena semua terkonsentrasi ke BKPM, maka ketika ada persoalan yang menghambat di kementerian atau lembaga, maka menjadi tugas pihaknya menyelesaikan itu.
"Izin-izin di daerah perdanya harus di clear-kan tapi rakor dengan PTSP se-Indonesia, per Januari terintegrasi OSS di pusat dan daerah," kata Bahlil.
Dengan target yang diminta Presiden Jokowi, sebagai pengusaha yang bergerak di lapangan, dia tetap optimis peringkat 40 atau 50 bisa dicapai Indonesia dalam kemudahan berinvestasi atau berusaha.
"Optimis ke 50 besar," katanya.