Kisah Hidup yang Hampa Bintang Rugby Sebelum Masuk Islam
Williams adalah sosok tinggi besar - tinggi 193 sentimeter, berat 110 kilogram - yang mendominasi dalam ruangan. Akan tetapi, sosoknya itu berbanding terbalik dengan karakternya yang sederhana dan bertutur lembut.
"Dengar, saya dulu main perempuan. Saya minum alkohol, boros dan mengira saya adalah seseorang yang bukan diri saya. Saya menjalani kehidupan itu dan, menurut pengalaman tersebut, apa yang saya dapatkan? Lubang dan kehampaan dalam hati saya."
Williams, yang pertama kali bertemu dengan rekan setim barunya pada hari Rabu lalu di Manchester, menambahkan: "Butuh beberapa tahun untuk berproses, tetapi saya menemukan Allah, saya menemukan Islam dan itu memungkinkan saya mengubah semua sifat liar dalam diri ini menjadi hal positif."
Williams mengatakan bahwa tak ada perasaan lain selain "cinta yang tulus" dari rekan sesama atlet yang juga Muslim. Pemain sayap Fiorentina Franck Ribery adalah seseorang yang "hubungannya terus dijaga lewat media sosial", sementara ia juga "cukup dekat" dengan mantan atlet kriket dan kapten Afrika Selatan, Hashim Amla.
"Dalam masyarakat saat ini, bukan rahasia lagi bahwa banyak dari kita, Muslim, telah dipaksa untuk hampir merasa malu sebagai seorang Muslim.
"Bagi saya, saya bangga menjadi Muslim - kejujuran yang terkandung di dalamnya, apa yang diperjuangkannya dan apa yang dapat diberikannya. Ketika saya melihat atlet (Muslim) lain di luar sana merasa bangga, wow itu adalah hal yang sangat indah."
Pada bulan Maret, serangan pria bersenjata di sebuah masjid di Christchurch menewaskan 51 orang, termasuk seorang warga negara Indonesia, dan Williams pun membagikan sebuah pesan di akun media sosialnya di mana ia mengungkapkan "kesedihan yang mendalam" dan berharap para korban "pergi ke surga".