Logo DW

Cara Kreatif Mahasiswa Indonesia Kuliah Sambil Bekerja di Jerman

DW/S. Caroline
DW/S. Caroline
Sumber :
  • dw

Dulu memang tertarik dengan dunia fotografi tapi belum serius, cuma bawa kamera, pake mode automatic, dan fotoin temen-temen. Sampai akhirnya berangkat ke Jerman dan lihat banyak hal-hal menarik di Jerman dan ingin mendokumentasikan itu. Dari situ makin tertarik sama kamera. Pulang ke Indonesia kebetulan ayah punya hobi sama, jadi dapet ilmu dari beliau dan pergi hunting (berburu) foto bareng juga. Nah saat sedang balik ke Indonesia mulai beli kamera yang serius seperti Single Lens-Reflex (SLR). Semenjak itu mulai bergulat serius sama fotografi.

Kalau sama ayah seringnya kita ke Muara Angke, karena cukup banyak objek foto. Nelayan pulang dari laut, hasil melaut, ada kapal-kapal warna-warni, laut dan refleksi cahayanya. Lalu mulai menggeluti foto long exposure perkotaan, belajar foto malam hari, cari pencahayaan yang pas, mengatur speed, dan bukaan kamera (aperture). Waktu itu sering foto di Masjid Istiglal. Pada foto night shot itu ada sebutan blue hour, waktu setelah matahari terbenam namun tapi belum gelap, bagi penggemar fotografi ini disebut magic hours.

Nah dari foto long exposure perkotaan, mulai beralih ke foto Urban yang lebih perhatikan detail arsitektur, lekukan, garis-garis, hingga objek yang menarik dari gedung. (Ed: yp)

Karya foto-foto arsitektur Putra Wicaksana bisa dinikmati pada instagramnya @puterawicak. Akun ini telah diikuti lebih dari 30.000 orang. Kini Putra menempuh studi tahun kelima di Fachhochschule Potsdam jurusan Kommunikationsdesign.

Wawancara pada artikel ini dilakukan oleh Sorta Caroline dan telah diedit sesuai konteks.