Jumlah Wisatawan ke Labuan Bajo Tak Pernah Capai Target
- ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
VIVA – Jumlah wisatawan yang datang ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, ternyata masih terbilang minim, karena jauh dari target yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Padahal, wilayah tersebut ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai destinasi pariwisata super prioritas.
Kepala Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina Sukarsono mengatakan, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo hingga September 2019 baru mencapai 160.237 kunjungan. Padahal target yang dipatok pada tahun itu sebanyak 1,5 juta orang.
Jumlah itu terdiri dari 110,380 ribu wisatawan mancanegara atau wisman dan 49,857 wisatawan nusantara atau wisnus dengan target masing-masing pada 2019 sebanyak 500 ribu kunjungan dan satu juta kunjungan. Pada 2018, jumlahnya juga tak mencapai target, yakni hanya mencapai 143.741 kunjungan dari target 163.054 kunjungan.
Shana menjelaskan, kondisi itu lebih disebabkan Bandar Udara Komodo yang berada di wilayah Labuan Bajo belum bertaraf internasional. Perpanjangan runway supaya pesawat kapasitas besar bisa mendarat juga baru ditargetkan selesai bertahap dari 2.250 meter ke 2.450 meter, lalu ke 2.650 dan 2.700 meter pada Desember 2019.
"Targetnya 500Â ribu wisman tahun ini tidak tercapai juga karena bandarnaya belum jadi internasional," kata dia di Labuan Bajo, Jumat, 15 November 2019.
Berdasarkan datanya, Wisatawan mancanegara asal Eropa masih mendominasi kunjungan ke Labuan Bajo, terutama Prancis yang menempati peringkat satu pada 2018 dan 2019 dengan jumlah masing-masing sebanyak 17.124 dan 9.341. Diikuti Spanyol sebanyak 9.735 pada 2018 namun turun drastis pada 2019 menjadi 5.371.
Turis asal Tiongkok menjadi satu-satunya negara asal Asia yang masuk ke dalam 10 besar asal negara wisatawan mancanegara ke Labuan Bajo. Pada 2019, kunjungan wisatawan mancanegara dari Tiongkok mengalami kenaikan yang signifikan dengan menempati peringkat ke 2 dari 6.422 pada 2018 menjadi 8.393 kunjungan.
Rata-rata total pengeluaran wisatawan selama berlibur di wilayah itu, tidak termasuk biaya pesawat, adalah US$977,43 per orang. Wisatawan paling banyak membelanjakan pengeluarannya untuk wisata selam dengan kepuasan wisatawan mancanegara terhadap atraksi wisata yang ada cukup baik.
"Bagaimana Labuan Bajo ini wisatawan balik lagi ke sini sehingga experience wisatawan harus kita gali lagi. Orang untuk balik lagi lihat Komodo kan enggak selalu pingin dua kali, tiga kali, lima kali. Karenanya kita harus cari daya tarik lain seperti diving, siling," tegasnya.