Jokowi : RPJMN 2020-2024 Jangan Hanya Jadi Dokumen Formalitas
- Dok, Biro Pers Media Istana
VIVA – Presiden Joko Widodo memimpin sidang kabinet paripurna tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional atau RPJMN 2020-2024. Hadir seluruh menteri di Kabinet Indonesia Maju dalam rapat tersebut.
Membuka rapat, Jokowi berpesan kepada seluruh menteri dan kepala lembaga yang hadir, agar melakukan pembangunan selama lima tahun ke depan mengacu kepada RPJMN ini. RPJMN 2020-2024 ini, menurutnya, jangan hanya jadi dokumen formalitas.
"Karena, saya melihat ini sering hanya menjadi dokumen formalitas," kata Jokowi di Kantor Presiden, Kamis 14 November 2019.
Dia mengatakan, RPJMN 2020-2024, harus betul-betul menjadi panduan dan rencana pemerintah dalam melangkah menuju Indonesia Maju. Hal-hal yang dimuat dalam RPJMN ini harus jelas arah dan tujuannya, dan harus jelas dampaknya bagi masyarakat Indonesia.
Target yang dipatok, lanjut Jokowi, harus diperhitungkan dari berbagai aspek termasuk konteks ketidakpastian global saat ini.
"Misalnya, target pertumbuhan ekonomi juga harus dikakulasi dengan baik dan juga disampaikan bagaimana strategi untuk mencapai target-target tersebut," kata dia.
Begitu pula dengan penurunan angka kemiskinan, Jokowi menegaskan bahwa targetnya harus jelas berapa persen dan harus turun dalam waktu berapa lama. Ini ditekankan dan diharapkan bisa jadi evaluasi bersama ke depannya.
"Dampaknya, manfaatnya bagi rakyat juga harus bisa diukur, sehingga menjadi pegangan bersama yang bisa dimonitor, yang bisa kita evaluasi bersama-sama," kata dia.
Selanjutnya, Presiden Jokowi mempersilahkan Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyampaikan RPJMN 2020-2024 di hadapan seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju.