Digitalisasi Informasi Kesehatan, Kemenkes Gandeng Startup
- Dokumentasi Zi.Care.
VIVA – Kementerian Kesehatan bersinergi dengan Zi.Care dan lima startup bidang kesehatan lainnya untuk mengembangkan SehatPedia 2.0 yang diluncurkan pada Rabu, 13 November lalu. Aplikasi ini merupakan milik Kemenkes yang memberikan akses informasi kesehatan yang mudah bagi masyarakat.
Aplikasi inovasi Kemenkes di era industri 4.0 ini, memfasilitasi masyarakat untuk berkonsultasi dengan dokter-dokter dengan beragam spesialis dari 33 rumah sakit vertikal Kemenkes. Selain itu tersedia pula artikel tentang kesehatan, kebijakan pemerintah terkait layanan kesehatan, dan informasi terkait rumah sakit pemerintah di Indonesia.
Sinergi dengan Zi.Care dan lima startup lainnya itu dilakukan guna mendukung aspek pengembangan teknologi dari platform SehatPedia. Komitmen tersebut pun dituangkan dalam nota kesepakatan yang sudah disepakati pihak terkait.
Chief Executive Officer Zi.Care, Jessy Abdurrahman menyampaikan, pihaknya menilai SehatPedia akan membantu Pemerintah dalam kegiatan promoting dan preventing. Kedua poin itu penting untuk mencapai pelayanan kesehatan yang paripurna pada seluruh masyarakat.
"SehatPedia akan mengisi dua pilar pertamanya yaitu promosi kesehatan dan pencegahan penyakit," ujar Jessy dikutop dari keterangan resminya, Kamis 14 November 2019.
Pada versi terbaru ini Zi.Care memberikan sentuhan-sentuhan baru dalam sisi tampilan dan serta perbaikan menyeluruh pada core engine dari aplikasi yang ada sebelumnya. Sehingga lahirlah SehatPedia versi 2.0 yang bisa melayani masyarakat secara maksimal.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto menyambut baik inovasi di bidang kesehatan tersebut. Dia berharap inovasi ini mampu membangun ekosistem terintegrasi yang baik, tingkatkan kinerja, efisiensi dan efektifitas dalam meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat.
"Saya berharap inovasi-inovasi yang dikembangkan mampu membangun ekosistem integrasi yang baik, meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan dapat benar-benar diimplementasikan," jelas Terawan