Sidak Pemakaian LPG Subsidi, Ini Temuan Pertamina
- Pertamina
VIVA – Pemerintah Daerah Garut bersama PT Pertamina dan Hiswana Migas melakukan inspeksi mendadak (Sidak) pemakaian LPG subsidi. Kali ini, sejumlah peternak ayam di Kecamatan Bayongbong dan Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mendapat giliran diinspeksi mendadak pada Selasa 12 November 2019.
Pada sidak tersebut ditemukan adanya penyalahgunaan pemakaian LPG subsidi 3 kilogram. Peternak ayam menggunakan LPG subsidi sebagai bahan bakar alat penghangat bagi anak ayam.
Sebagai barang subsidi, peruntukan LPG 3 kg diatur dalam Permen ESDM Nomor 26/2009, yakni khusus untuk masyarakat prasejahtera dan usaha mikro.
Dengan langkah persuasif, Pertamina bersama Hiswana Migas serta Pemda Garut memberikan sosialisasi penggunaan LPG tepat sasaran.
Upaya itu sekaligus melakukan program penukaran (trade-in) LPG subsidi 3 kg menjadi LPG non subsidi Bright Gas. Peternak ayam dapat menukarkan tabung LPG subsidi 3 kg dengan LPG Bright Gas, dengan hanya membayar harga isi ulang sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Pada sidak ini, kami menyampaikan untuk kebutuhan industri sekelas peternakan diharapkan dapat menggunakan LPG non subsidi yakni Bright Gas 5,5 kg, 12 kg, atau 50 kg,” ujar Dewi Sri Utami, Unit Manager Comrel and CSR Pertamina Marketing Operation Region III dalam keterangan tertulis yang dikutip Rabu 13 November 2019.
Dia menambahkan, penggunaan LPG non subsidi untuk penghangat di peternakan mempunyai beberapa keunggulan, yakni lebih efisien dalam operasional. Karena, isinya lebih banyak dengan harga kompetitif, serta kemudahan akses layanan pembelian.
"Pemesanan Bright Gas bisa dilakukan melalui Pertamina Contact Center 135, di mana nanti agen LPG di wilayah Garut dapat memberi layanan antar kepada konsumen," ujarnya.
Selain itu, LPG Bright Gas dapat ditemui di beberapa outlet dan SPBU Pertamina. Ketua Hiswana Migas DPC Garut Hidayatullah mengatakan, pihaknya sebagai pengusaha agen LPG fokus menyalurkan LPG subsidi agar tepat sasaran kepada masyarakat miskin.